Notification

×

Iklan

Iklan

Sabtu dan Minggu Tanpa Dokter di UGD RSUD Pariaman ? Direktur RSUD Pariaman, Berjanji Tindaklanjuti Keluhan Masyarakat

Minggu, 30 Juli 2023 | Juli 30, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-07-30T04:12:02Z

Pariaman, Momen Pembaruan--- Yudi orang tua pasien keluhkan pelayanan UGD RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Pariaman. Anaknya Zico 6 tahun yang mengalami kecelakaan bermain hingga mengakibatkan daging ujung jari jempolnya nyaris putus dan kuku terlepas, tidak mendapat penanganan segera dari pihak dokter UGD Rumah Sakit Umum Daerah Pariaman, kata Yudi kepada wartawan pada Sabtu 22 Juli 2023. 

Ironisnya, kata Yudi, perawat yang bertugas di UGD rumah sakit pemerintah tersebut juga tidak memberikan pelayanan yang memadai kepada pasien. Perawat sibuk menelpon sedangkan pasien "dibiarkan" merintih - rintih menahan kesakitan.

Kepada Yudi, perawat berdalih tidak ada dokter yang bertugas hari ini. Di UGD ini Dokter hanya bertugas hari Senin sampai Jumat saja, kata perawat kepada Yudi.

Namun tidak tahan melihat anaknya yang dibiarkan merintih kesakitan, Yudi menanyakan kembali kepada perawat kapan anaknya diberikan penangan medis. Perawat kemudian melakukan konsul dengan dokter lewat telepon.

Beberapa saat setelah itu, perawat menyampaikan untuk penanganan medis pada jari jempol anak nya mesti ditangani dengan jalan operasi. Namun perawat mengatakan operasi tidak bisa dilakukan pada hari ini (Sabtu 22 Juli 2023-red), operasi baru dapat dilakukan pada esok hari nya Minggu 23 Juli 2023. Karena itu perawat mengatakan saat ini dilakukan penjahitan dan pasien dirawat inap dulu.

Tapi Yudi jadi ragu dan bercampur takut karena tidak ada dokter yang menangani ketika itu. "Saya jadi cemas ketika perawat mengatakan harus dioperasi, sementara dokternya tidak ada" kata nya.

Kemudian Yudi mengambil keputusan dengan mengatakan kepada perawat, untuk dijahit saja dan minta perawat memberi resep obat yang cukup. Ia berharap dengan langkah itu keraguan dan rasa cemasnya terobati. 

Dan anaknya bisa dirawat dirumah dengan asupan obat yang cukup dari rumah sakit. "Ketika dirumah nanti anaknya telah mendapati obat yang cukup untuk proses pemulihan dan penyembuhan setelah dijahit" ujar Yudi berharap.

Kwitansi Rumah Sakit Tanpa Rincian Pembayaran ?

Disamping soal pelayanan dan kinerja Dokter yang bertugas di UGD Rumah Sakit Umum Daerah Pariaman, ada yang ganjil dan patut mendapat perhatian serius dari pihak Direktur maupun Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat selaku lembaga yang membawahi rumah sakit tersebut. Pasalnya, pasien jalur umum yang melakukan pembayaran pada kasir rumah sakit hanya diberikan "kwitansi kosong" karena yang tercantum dalam kwitansi hanya jumlah total pembayaran tanpa ada rincian nya. 

Ironisnya lagi, dalam kwitansi tersebut tertera nama dokter yang memberi perawatan pada pasien, tapi sang dokter saat itu tidak melakukan tugas nya di bagian UGD seperti peristiwa yang dialami oleh Yudi. Mendapati informasi ini, dr. Mutiara Islami, Sp. OGK, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Pariaman merasa prihatin bercampur kecewa dengan kinerja Dokter yang bertugas dibagian UGD. "Dokter itu wajib ada di bagian UGD memberikan pertolongan pada pasien, tidak boleh tidak ada" kata nya kepada wartawan diruang kerjanya, Jumat 28 Juli 2023.

Mengenai kwitansi pembayaran kata Mutiara Islami, cara pembayaran yang dilakukan rumah sakit telah terkunci dengan sistem Ina cebegs dalam grup watshap yang diterapkan oleh pihak BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Kesehatan. "Sebelum ada BPJS, dalam kwitansi ada rincian dan total biaya yang dibayar. Tapi sejak ada BPJS hanya total biaya nya saja yang dituliskan, dan ini sudah banyak masyarakat yang komplain kepada kita" katanya mengakui adanya keluhan masyarakat itu.

Harusnya ada pergub yang mengatur mengenai cara pembayaran bagi pasien umum. Ia berjanji akan menindaklanjuti keluhan masyarakat ini. Sebab keluhan masyarakat hari ini menjadi catatan buat rumah sakit yang dipimpinnya untuk terus berupaya memberikan pelayanan yang terbaik. 

"Masih banyak kekurangan yang mesti kita benahi seperti soal administrasi, pelayanan kepada pasien maupun kinerja dokter. Maklum, yang saya kelola manusia " kata Mutiara Islami sembari menyampaikan "Kalau kita bersikap keras susah, tidak keras beginilah" keluh nya Direktur ini.      (DM/mp)

×
Berita Terbaru Update