Lokasi tambang galian CV. Yasmina di Jorong Bukik Apik, Nagari Koto Mambang, Kecamatan Patamuan, Kabupaten Padang Pariaman. |
Pd. Pariaman, Momen Pembaruan--- Peristiwa tragis di kawasan tambang yang dikelola CV. Yasmina telah merenggut nyawa Temi 15 Tahun warga Jorong Bukik Apik, Nagari Koto Mambang, Kecamatan Patamuan, Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat. Teman dan rekan sejawat almarhum menceritakan, Temi meninggal setelah sebelumnya ditimpa pohon pinang yang tumbang menimpa nya sehingga tubuh nya terhempas pada alat berat yang ada dilokasi tambang ?.
Joni warga Sicincin yang kenal dekat dengan almarhum Temi, menuturkan bahwa Temi sering bermain dengan nya. "Kalau mau ada persiapan acara 17 Agustus seperti ini, korban sudah ikut berbaur bersama kami" kata Joni mengenang sosok almarhum Temi.
Namun Joni merasa heran, kalau korban dikatakan meninggal akibat ditimpa pohon pinang. "Pohon pinang kan tidak besar, rasa nya tidak mungkin itu penyebab nya Temi meninggal. Sebab kepala korban terlihat lebam, ketika dipegang bagian lembam itu lunak" ungkap Uncu Joni sapaan akrabnya.
Roni yang bertetangga dekat rumah dengan almarhum Temi juga menuturkan, sehari sebelum peristiwa naas itu terjadi, almarhum sering minta kepadanya dibelikan kue dan makanan. Bahkan almarhum sudah dianggap Roni serasa adik kandungnya sendiri, namun satu hari sebelum peristiwa itu, almarhum tidak pernah meminta uang atau dibelikan kue kepadanya.
"Biasanya walaupun almarhum punya uang tapi almarhum selalu minta uang, tapi satu hari sebelum peristiwa terjadi almarhum agak pendiam dan tidak ada minta uang" kata Roni mengenang kebersamaan dengan korban.
Roni memperkirakan peristiwa itu terjadi pada tanggal 2 Juli 2023 dan meninggal nya tanggal 3 Juli 2023. "Kalau tidak salah peristiwa itu terjadi dua hari sebelum acara kakak saya, dan meninggal pada tanggal 3 di rumah sakit Yos Sudarso Padang"kata Roni.
Sementara Yoga teman almarhum, membeberkan bahwa ketika Ia persis berada dilokasi kejadian peristiwa. Saat itu ia dengan Zomi teman almarhum lainnya sedang ditugasi melumuri oli kebagian hidrolik alat berat (escavator-red), saat memasukan oli kedalam pompa tiba - tiba ia dikagetkan dengan kehadiran korban didekatnya.
Ketika itu Yoga sempat menanyakan kenapa korban kesini sembari terus memasukan oli ke dalam pompa. Tapi hitungan detik pohon pinang tumbang dan menimpa almarhum yang terlihat sudah tersungkur ke alat berat.
"Saat itu almarhum masih terlihat bernafas, dari lobang hidungnya terlihat keluar darah. Kemudian almarhum dilarikan ke puskesmas Sicincin. Ketika di puskesmas itu almarhum muntah hingga mengeluarkan roti yang dimakan sebelum terjadi peristiwa" kata Yoga.
Lebih lanjut Yoga meneruskan setelah dironsen di puskesmas diketahui leher korban telah bergeser kemungkinan tulang lehernya patah. Bahkan tulang tangan nya juga dinyatakan patah oleh pihak puskesmas.
Karena kondisi peralatan medis yang tidak memadai, pihak puskesmas merujuk almarhum ke RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Padang Pariaman, namun sekitar jam 1 dinihari nya almarhum dirujuk kembali ke Rumah Sakit Yos Sudarso di Padang.
"Di rumah sakit Yos Sudarso almarhum sempat dirawat beberapa kemudian almarhum sudah dinyatakan tidak ada" sebutnya.
Sementara itu, Wandi pemilik perusahaan tambang (CV. Yasmina-red) saat dikonfirmasi wartawan, Jumat 4 Agustus 2023, mengakui telah terjadinya peristiwa tersebut. Menurut Wandi, peristiwa itu adalah musibah alam karena terjadi pada saat jam kerja telah selesai.
Kemudian atas musibah tersebut, kata Wandi, pihaknya dengan pihak keluarga bersepakat berdamai dengan memberikan santunan kepada pihak keluar dari pembiayaan di rumah sakit sampai pada prosesi penguburan.
"Polisi sudah turun ke lokasi, karena kami dengan pihak keluarga telah membuat perdamaian, tapi polisi menyarankan kembali membuat surat perdamaian itu dihadapan polisi dan surat perdamaian dihadapan polisi itu sudah kami buat dan ditanda tangani " kata Wandi.
Wandi juga mengklaim bahwa perusahaan nya sudah mengantongi izin lengkap dari dinas terkait untuk melakukan penambangan galian c di nagari Koto Mambang. "Semua izin ada pada saya, soal izin ini silahkan tanya pada instansi terkait,"ujarnya.
Menyoal lokasi tambang yang tidak dipagari, Wandi berdalih bahwa lahan yang ditambang nya dimiliki oleh banyak orang. Tapi pihaknya telah membuat rambu untuk tidak memasuki lahan tambang bagi yang tidak berkepentingan.
Ia juga mengklaim pekerja yang berada ditambang semua sudah memakai alat kelengkapan keselamatan kerja. "Kalau yang duduk di warung dan yang diluar kawasan tambang tidak menggunakan alat keselamatan kerja, tapi yang bekerja didalam kawasan tambang wajib seperti orepator alat berat dan yang lainnya"sebut Wandi.
Benarkah hal ini murni musibah alam ? (Red/d/MP)