Potret lingkungan sekolah yang diambil Kamis 26 Oktober 2023 lalu |
Solok, Momen Pembaruan--- Pekerjaan fisik pembangunan gedung dilingkungan SMA Negeri 1 Lembah Gumanti ( Legum ) Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat, dipertanyakan. Disamping kualitas dan mutu pekerjaan terpantau mengalami cacat fisik. Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Lembah Gumanti, Maulida Kahirati juga memberlakukan "peraturan aneh" kepada wartawan yang mengkonfirmasi pekerjaan pembangunan di sekolahnya.
Tiang beton bangunan menggantung dan cacat fisik terlihat pada dinding gedung |
Menurut Kepala Sekolah, ia tidak dapat memberi penjelasan ataupun data informasi pekerjaan pembangunan disekolah kepada Wartawan kalau belum memperoleh izin dari Dinas Pendidikan Sumbar. " Ini sudah menjadi SOP kita disekolah, bagi yang meminta data informasi harus izin dulu dari Dinas Pendidikan Sumbar " katanya.
Plafon trilek terpasang terlihat rusak dan tidak pakunya tidak terpasang dengan baik |
Hal tersebut disampaikan Maulida Khairati kepada wartawan saat di konfirmasi seputar pekerjaan pembangunan 7 unit gedung di lingkungan SMA Negeri 1 Lembah Gumanti, pada Kamis 26 Oktober 2023. Dikatakan nya, data informasi pekerjaan pembangunan beberapa gedung di sekolahnya tidak bisa disampaikan kepada wartawan.
Untuk memberikan data informasi pembangunan gedung di sekolah nya wartawan harus mendapat izin dulu dari Dinas Pendidikan Sumbar. " Kalau izin tidak ada, saya tidak bisa memberikan data informasi pembangunan disekolah " Kata Khairati lagi.
Pada kesempatan itu, Khairati hanya menyampaikan kepada wartawan bahwa untuk teknis pekerjaan pihaknya dibantu oleh salah seorang fasilitator. " Untuk masalah teknis pekerjaan kita ada fasilitator yang mendampingi " ungkapnya.
Dari pantauan dilokasi pekerjaan pada Jumat 27 Oktober 2023, tidak terlihat keberadaan fasilitator seperti yang disampaikan oleh Kepala Sekolah itu. Bahkan material triplek dengan ketebalan 4 mm yang terpasang pada plafon bangunan diantaranya terlihat ada yang " rusak " dan tidak terpasang dengan baik.
Parahnya tiang praktis yang telah diselimuti beton pada bangunan terlihat dalam kondisi yang bertikai dengan slof nya ( lihat foto- red ). Parahnya lagi, cacat fisik pekerjaan terlihat setelah dinding selesai diplester dimana beton slof bagian atas sebagian rata setelah diplester, sebagian lagi tidak rata atau beton slof nya menyembul.
Amril salah seorang masyarakat Jorong Galagah yang dimintai wartawan tanggapannya mengenai pembangunan sejumlah gedung di SMA Negeri 1 Legum menyampaikan harapan supaya pembangunan gedung sekolah yang menelan biaya miliaran rupiah tersebut terlaksana dengan baik. Gedung - gedung yang dibangun harus dipastikan aman saat ditempati banyak orang, " Bagunan itu akan ditempati oleh anak - anak kita untuk belajar, jadi kerjakan lah dengan penuh rasa tanggung jawab," Kata Amril.
Sementara itu, Kepala Bidang P SMA Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat, Mahyan, ketika dikonfirmasi wartawan dikantornya, Jumat 27 Oktober 2023, membantah pernyataan Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Lembah Gumanti tersebut. Menurut nya tidak ada peraturan seperti disampaikan kepala sekolah itu. " Kepala Sekolah bisa langsung memberikan informasi kepada wartawan karena pekerjaan itu ada disekolah nya " kata Mahyan.
Dijelaskan Mahyan, pada tahun 2023 ini ada 19 SMA Negeri di Sumbar yang mendapat bantuan dana DAK untuk pekerjaan pengadaan barang dan pekerjaan fisik sekolah. Pekerjaan ini semua dilaksanakan melalui Dinas Pendidikan Sumbar, namun karena banyak kegiatan untuk pekerjaan fisik diserahkan kepada sekolah dengan membuat surat perjanjian.
Total anggaran DAK pada 19 sekolah sebesar Rp. 42 miliar, namun Ia tidak ingat berapa jumlah dana ditiap sekolah. " Kalau anggaran di SMA Negeri 1 Legum saya tidak hafal, tentu sekolah yang hafal. Yang Kami tahu secara umum total anggaran keseluruhan sekolah sebesar Rp. 42 miliar, seharus nya hal ini bisa dijelaskan sekolah " ungkap Mahyan.
Pihaknya telah menyampaikan ke sekolah pekerjaan fisik yang dilaksanakan harus mengacu pada spesifikasi teknis sesuai dengan perencanaan. Kalau ditemukan ada pekerjaan tidak sesuai perencanaan, diminta untuk melakukan perbaikan kembali.
" Sebelum dibayar nanti pada saat PHO kita bersama Komisi Teknis akan melakukan cek lapangan, jika ada yang tidak sesuai perencanaan kita minta diperbaiki kembali, sebelum diperbaiki belum kita bayar " kata Mahyan menegaskan. (Men/MP)