Notification

×

Iklan

Iklan

Membangun Harapan di Atas Air: Indonesia Hadapi Perubahan Iklim dengan Bendungan dan Teknologi Terkini

Minggu, 26 November 2023 | November 26, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-11-26T12:28:08Z

Jakarta, Momen Pembaruan--- 25 November 2023, Sebagai langkah nyata menghadapi tantangan perubahan iklim, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menegaskan pentingnya pembangunan bendungan dan embung sebagai wujud konkrit perlawanan. Dalam Seminar Internasional Teknik Hidrolika 2023, Menteri Basuki mengungkapkan visi ambisius Indonesia dalam menciptakan ketahanan iklim melalui proyek-proyek strategis.

"Menghadapi perubahan iklim, kita harus membangun harapan di atas air. Tampungan air seperti embung dan bendungan menjadi kunci utama, dengan fokus pada bendungan untuk menjaga cadangan air saat kemarau," kata Menteri Basuki dengan semangat.

Indonesia, sebagai negara kepulauan, masih mengejar ketertinggalan dalam jumlah bendungan dibandingkan dengan negara seperti Korea Selatan dan China. "Kita perlu berpikir besar, sebagaimana negara-negara tersebut memiliki puluhan ribu bendungan, sementara kita baru mendekati 300," ujar Menteri Basuki dengan tekad membara.

Tidak hanya sekadar jumlah, Menteri Basuki menekankan pentingnya modifikasi desain bendungan agar optimal di musim kemarau dan hujan. "Desain yang diperbarui dengan pintu air dapat memastikan kinerja maksimal dalam setiap musim," tambahnya.

Kementerian PUPR tidak hanya berhenti pada pembangunan bendungan konvensional. Menteri Basuki memaparkan upaya terus-menerus dalam menghadirkan pembangunan ramah lingkungan. Salah satu contohnya adalah pemanfaatan potensi energi terbarukan melalui pembangkit listrik tenaga surya terapung di permukaan genangan bendungan. "Potensi energi sebesar 4.800 Megawatt dapat dihasilkan melalui floating solar energy," ungkapnya dengan penuh optimisme.

Lebih jauh, Menteri Basuki menyoroti pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam pengelolaan sumber daya air. "Teknologi AI memiliki potensi besar untuk mengatasi tantangan seperti banjir dan pengelolaan air baku," tuturnya sambil mengajak para ahli di bidang Sumber Daya Air untuk terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi.

Dalam laporan ketua Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia (HATHI), Bob Arthur Lombogia, seminar ini menjadi panggung emas bagi para praktisi dan profesional hidrolika. Dengan partisipasi internasional dan pembicara tamu kelas dunia, seminar ini menandai komitmen Indonesia dalam menghadapi perubahan iklim dengan kolaborasi dan inovasi.

Sebagai penutup, Menteri Basuki menyampaikan pesan penuh semangat kepada para ahli Sumber Daya Air untuk terus berinovasi dan berkolaborasi. "Teknologi AI dan perkembangan lainnya adalah kunci untuk membangun masa depan yang berkelanjutan di atas air," tutupnya dengan senyum optimis. (Rel/*/MP)

×
Berita Terbaru Update