 |
| Gedung Jampidsus Kejagung RI |
Jakarta, Momen Pembaruan--- Pada Senin, 27 November 2023, ruang sidang menjadi saksi bisu ketika Kejaksaan Agung melibatkan diri dalam kasus sensasional terkait infrastruktur Base Transceiver Station (BTS) 4G. Dalam laporan terkini, Tim Jaksa Penyidik dari Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (JAM PIDSUS) memeriksa dua figur kunci: I, Direktur JIG Nusantara Persada, dan SSS, Direktur PT Waradana Yusa Abadi.
Kedua saksi ini dibidik terkait perkara serius, yakni dugaan tindak pidana korupsi (TPK) dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) dalam penyediaan infrastruktur BTS 4G dan infrastruktur pendukung paket 1 hingga 5 BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk periode 2020 hingga 2022.
Sorotan utama jatuh pada nama tersangka AQ, yang diduga terlibat dalam permainan kotor ini. Kejaksaan Agung melakukan langkah besar ini untuk memastikan keadilan terwujud dan mengungkap kebenaran di balik kasus ini.
Pemeriksaan saksi bukanlah sekadar tindakan rutin. Tim Jaksa Penyidik bergerak untuk memperkuat pembuktian dan melengkapi pemberkasan dalam perkara yang semakin membingungkan ini. Keterlibatan dua direktur perusahaan terkemuka, JIG Nusantara Persada dan PT Waradana Yusa Abadi, menambah kompleksitas kasus ini.
Kisah ini membuka tabir gelap di balik penyediaan infrastruktur telekomunikasi yang seharusnya memberikan manfaat kepada masyarakat. Dalam balik kilatan kemajuan teknologi 4G, ternyata terdapat bayangan TPK dan TPPU yang mengejutkan.
Bagaimana perkembangan kasus ini akan meruncing? Apakah saksi-saksi ini akan membuka pintu ke kebenaran atau menyisakan misteri lebih lanjut? Masyarakat menantikan jawaban dari Kejaksaan Agung, yang kini menjadi garda terdepan dalam membongkar rahasia gelap di dunia infrastruktur telekomunikasi Indonesia. (Rel/*/MP)
