Jakarta, Momen Pembaruan--- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Bina Konstruksi menyelenggarakan Seminar Innovation in Design and Build dengan tema “Bringing Value into Your Infrastructure Project”, Kamis (2/11/2023). Seminar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dari Konstruksi Indonesia (KI) yang dilaksanakan pada 1-3 November 2023 di Jakarta International Expo (JIExpo), Jakarta.
Direktur Jenderal Bina Konstruksi Rachman Arief Dienaputra mengatakan, seiring dengan semakin banyaknya pekerjaan Design and Build (DB) dalam sektor jasa konstruksi di Indonesia, maka diperlukan kesiapan beberapa aspek, mulai dari proses pengadaan yang sesuai, kompetensi pelaku konstruksi, standar pelaksanaan DB yang komprehensif, dan yang paling penting adalah aspek audibilitas.
“Sehingga perlu dilakukan peningkatan wawasan dan penyamaan pemahaman bagi para stakeholders terkait. Salah satunya melalui penyelenggaraan seminar ini. Kita ingin menyamakan persepsi tentang pelaksanaan pekerjaan konstruksi melalui dedign and build guna mendukung peningkatan kualitas pembangunan infrastruktur di Indonesia,” kata Dirjen Rachman Arief.
Metode Design-Build atau Rancang Bangun sendiri merupakan suatu delivery system yang menggabungkan fase desain dan konstruksi ke dalam satu kontrak tunggal. Dalam konsep ini, tanggung jawab perancangan dan pelaksanaan konstruksi berada pada satu penyedia jasa.
“Design-Build muncul sebagai respons terhadap kebutuhan untuk meningkatkan kolaborasi, efisiensi, dan fleksibilitas dalam manajemen proyek konstruksi. Pendekatan ini memungkinkan pemilik proyek untuk bekerja dengan satu entitas tunggal yang bertanggung jawab untuk desain dan konstruksi, dengan harapan dapat menghemat waktu dan biaya serta mengurangi konflik antara tim desain dan konstruksi,” kata Dirjen Rachman Arief.
Dalam menjalankan pembangunan infrastruktur yang masif, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebagai penyelenggara pekerjaan infrastruktur telah menerapkan metode Project Design and Build (DB) dalam sejumlah proyek penting. Metode tersebut dinilai lebih efisien dari sisi waktu dan biaya daripada metode konvensional Design Bid and Build (DBB).
“Sampai saat ini telah cukup banyak pembangunan infrastruktur yang dilaksanakan dengan penerapan DB, baik pada sektor swasta maupun pemerintah termasuk di Kementerian PUPR. Seperti misalnya infrastruktur pendukung Asian Games 2018, infrastruktur pendukung G20, serta infrastruktur IKN,” jelas Dirjen Rachman Arief.
Penyelenggaraan jasa konstruksi dengan metode pekerjaan Design-Bid-Build cenderung memakan waktu yang lebih panjang. Hal ini disebabkan, pengadaan dilakukan menjadi dua. Yang pertama pengadaan untuk penyedia desain, dan selanjutnya pengadaan untuk penyedia konstruksi. “Sehingga penerapan metode DB diharapkan memberikan dampak positif, khususnya untuk efisiensi dari sisi waktu dan biaya,” tambah Dirjen Rachman Arief.
“Semoga kegiatan ini dapat bermanfaat bagi para stakeholders jasa konstruksi untuk meningkatkan wawasan dan menyamakan pemahaman kita terkait pelaksanaan metode tersebut guna mendorong inovasi dalam pembangunan infrastruktur melalui pelaksanaan metode DB,” tandas Dirjen Rachman Arief.
Hadir sebagai narasumber dalam seminar ini, berbagai praktisi di bidang konstruksi. Kasatgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Negara, Tri Sasongko Widianto, Direktur Pengembangan Strategi dan Kebijakan Pengadaan Umum LKPP Emin Adhy Muhaemin, Auditorat Keuangan Negara IV BPK RI Padang Pamungkas, Teknik Tata Bangunan dan Perumahan Ahli Madya Anggoro Putro, Director - Project Management & Business Development PT. KCIC Allan Tandiono, serta Unsur Praktisi Seng Hansen, Ellyanti, dan Dona Alisyah Siregar. (*)