Notification

×

Iklan

Iklan

Serah Terima BMN 2023: Transparansi dan Inovasi di Balik Infrastruktur Indonesia

Rabu, 29 November 2023 | November 29, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-11-29T14:21:27Z

Jakarta, Momen Pembaruan--- Seiring berjalannya waktu, pemerintah Indonesia terus mengukir kisah pembangunan melalui serangkaian proyek infrastruktur yang tak hanya megah tapi juga mencerminkan komitmen akan transparansi dan akuntabilitas. Pada 29 November 2023, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memeriahkan catatan kemajuan tersebut melalui serah terima Barang Milik Negara (BMN) Kementerian PUPR.

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, memandang serah terima BMN sebagai bentuk jelas dari akuntabilitas terhadap anggaran yang telah diberikan. Ini tidak hanya sekadar seremoni formal; ini adalah pandangan tajam ke dalam hasil kerja, dari bendungan hingga jalan tol, dari infrastruktur air minum hingga rumah susun. Transparansi menjadi kunci, dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagai pemandu utama.

"Ini adalah bukti akuntabilitas atas anggaran yang diberikan kepada Kementerian PUPR. Program dari Kemenkeu kita laporkan kepada masyarakat, tidak hanya dalam bentuk infrastruktur besar tapi juga infrastruktur kerakyatan seperti jembatan gantung dan bahkan krematorium," ungkap Menteri Basuki dengan semangat.

Namun, apa yang membuat serah terima BMN kali ini menarik bukan hanya sekadar angka dan infrastruktur yang dialihkan. Ada sentuhan inovatif yang merayakan keberagaman proyek, dari infrastruktur air minum hingga rusun di pemerintah daerah, lembaga pendidikan negeri, dan pesantren. Bahkan, tak lupa mencakup proyek non-Muslim seperti krematorium.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyoroti langkah transparan Kementerian PUPR dalam menyajikan berbagai anggaran pembangunan kepada publik. "Ini adalah simbol dari kehadiran negara melalui pembangunan infrastruktur yang dirasakan oleh masyarakat," ujar Menkeu, sambil mengapresiasi nilai valuasi BMN yang mencapai Rp6.660 triliun.

Sementara Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR, Mohammad Zainal Fatah, memberikan gambaran rinci tentang nilai perolehan BMN sebesar Rp15,41 triliun. Ini mencakup berbagai sektor, mulai dari Sumber Daya Air hingga bidang Cipta Karya. Destinasi pariwisata super prioritas seperti Labuan Bajo, Danau Toba, Borobudur, dan Mandalika juga mendapat perhatian melalui infrastruktur konektivitas dan pembangunan ekosistem.

Jadi, serah terima BMN bukan sekadar seremoni administratif. Ini adalah panggung di mana infrastruktur menjadi katalisator pembangunan ekonomi dan ekosistem, sementara transparansi adalah bintang yang menerangi langkah-langkah pemerintah. Dengan nilai Rp15,41 triliun yang berpindah tangan, Indonesia terus melangkah maju dengan visi pembangunan yang inklusif dan inovatif. (Rel/*/MP)

×
Berita Terbaru Update