Notification

×

Iklan

Iklan

Atasi Bencana Alam, Kepala BWSSV Padang Ajak Stakeholder Pemerintah dan Masyarakat Jaga Kawasan Perbukitan, Sungai dan Pantai

Jumat, 19 Januari 2024 | Januari 19, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-01-19T14:59:54Z
Kepala BWSSV Padang, Muchammad Dian Al Maaruf, ST. MT, dampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat meninjau penanganan Jembatan Kiambang A yang rusak akibat bencana banjir di Kabupaten Padang Pariaman pada September 2023 lalu

Padang, MP----- Kawasan Perbukitan, Sungai, dan Pantai harus dijaga dan dipelihara dari berbagai bentuk kerusakan. Karena rusak nya wilayah tersebut bisa berdampak pada timbul nya berbagai bencana alam seperti banjir, longsor, abrasi dan bencana alam lainnya. 

Kepala BWSSV Padang, Muchammad Dian Al Maaruf, ST. MT, berada dilokasi bencana memantau langsung aktifitas jajaran nya dalam menangani bencana

Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera V Padang, Muchammad Dian Al Maaruf, ST. MT, mengatakan, selama satu tahun bertugas di Sumatera Barat, tiga perempat atau sekitar 222 hari dari bilangan masa 365 kalender dalam satu tahun terjadi hujan. Menurut nya, intensitas hujan yang terjadi di wilayah Provinsi Sumatera Barat terbilang luar biasa. Bayangkan,  pernah terjadi hujan dengan intensitas curah hujan tinggi yang mencapai 385 mm per hari. 

Aktifitas Kepala BWSSV Padang Muchammad Dian Al Maaruf, ST MT, dibeberapa titik bencana 

Intensitas hujan yang turun begitu luar biasa derasnya mengguyur daerah - daerah di Sumatera Barat. Cuaca kurang baik demikian telah berdampak pada kawasan perbukitan menjadi longsor, sungai - sungai meluap membanjiri areal permukiman masyarakat, perkebunan, pertanian, dan kawasan lainnya.


" Setahun saya tugas di Sumbar hampir tiga perempat masa dalam waktu setahun itu terjadi hujan, bahkan curah hujan yang turun itu cukup luar biasa derasnya. Dari semua daerah yang pernah saya bertugas di Sumbar lah lebih banyak terjadi hujan, kalau di Bandung musim hujan nya normal saja, " kata Kepala BWSSV Padang itu disela perbincangan dengan wartawan dikantornya, Jumat (19/1/2024).


Tentu nya bencana alam yang terjadi membuat jajaran BWSSV Padang lebih banyak dilapangan melakukan langkah - langkah tanggap darurat pada wilayah irigasi dan sungai serta sarana infrastruktur lain nya dilingkup BWSSV Padang.


" Dampak cuaca yang buruk membuat Kita lebih banyak dilapangan dari pada dikantor. Kita mesti on time dilapangan mengantisipasi longsor dan banjir yang berdampak terhadap infrastruktur kita. Kondisi cuaca seperti itu banyak longsor yang terjadi, banjir dari luapan - luapan sungai menggenangi permukiman masyarakat, persawahan dan perkebunan " kata Dian.


Dari catatan BWSSV Padang, dalam tahun 2023 telah terjadi bencana pada 111 lokasi yang tersebar di wilayah provinsi Sumatera Barat. Bencana yang terjadi berupa longsor, banjir, dan banjir bandang. Disamping itu telah dilakukan penanganan dampak banjir seperti perbaikan pada tanggul jebol dan pemompaan banjir dari areal genangan di permukiman.


Alih fungsi lahan pada kawasan perbukitan telah jadi pemicu terjadi bencana, sebab wilayah perbukitan merupakan daerah resapan yang harus dijaga dan dipelihara supaya berfungsi menyerap dan menyimpan air. Kalau pembukaan lahan di wilayah perbukitan terus terjadi, dampaknya seperti yang dirasakan sekarang longsor dan banjir sulit dikendalikan. Oleh sebab itu, kondisi alam seperti di Sumatera Barat ini harus menjadi perhatian bersama stakeholder yang ada di pemerintah maupun di masyarakat.


" Pembukaan lahan pada kawasan perbukitan harus bisa dikendalikan bersama - sama oleh pemerintah d emengan masyarakat, jika tidak bencana alam banjir dan longsor sulit diatasi seiring terus berkurang nya wilayah resapan yang telah beralih fungsi " jelasnya.


Selain menjaga kawasan perbukitan, masyarakat juga dihimbau untuk menjaga dan memelihara kawasan sungai dan pantai terutama dari aktivitas yang merusak kawasan tersebut. Jika kawasan sungai dan pantai menjadi rusak, hal tersebut bisa mengakibat terjadi bencana alam seperti abrasi dan longsor.


" Supaya alam menjadi sahabat dengan kita, mari bersama - sama kita menjaga lingkungan kawasan perbukitan, sungai dan pantai kita dari kerusakan," ajaknya. (Y/D/MP)

×
Berita Terbaru Update