Medan, MP----- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus bekerja menyelesaikan pembangunan underpass Gatot Subroto di Kota Medan, Sumatera Utara. Keberadaan underpass ini sudah sangat dinantikan masyarakat karena akan mengurai simpul kemacetan akibat pertemuan lalu lintas dari empat arah yakni Jalan Gatot Subroto- Jalan Binjai Raya yang merupakan bagian dari segmen jalan nasional di perkotaan Kota Medan dengan Jalan Ring Road-Jalan Asrama.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan konektivitas antar wilayah diperlukan agar mobilitas barang, jasa, dan manusia lebih efisien. Dengan konektivitas yang semakin lancar diharapkan akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah sehingga dapat membantu proses percepatan pembangunan di wilayah tersebut.
“Pembangunan infrastruktur jembatan, flyover, dan underpass akan memperlancar konektivitas dan aksesibilitas lalu lintas, di samping memberikan alternative bagi warga untuk meningkatkan produktivitas perekonomian,” kata Menteri Basuki.
Simpang Gatot Subroto merupakan salah satu simpul kepadatan lalu lintas di Kota Medan yang menjadi titik temu arus kendaraan dari Medan menuju Binjai dengan Jalan Ring Road menuju Lintas Sumatera Medan-Tebing Tinggi dan Jalan Asrama menuju Gerbang Tol Helvetia (Tol Medan-Binjai). Pembangunan underpass mulai dikerjakan sejak tanggal kontrak 26 September 2023 dan ditargetkan selesai pada 19 September 2024 dengan biaya APBN 2023-2024 senilai Rp217,8 miliar.
Underpass Gatot Subroto dibangun sepanjang 750 meter dengan galian struktur menggunakan Mesin Hydraulic Grab untuk dinding diafragma. Tercatat hingga 10 Juni 2024, progres konstruksinya telah mencapai 48,85% dengan lingkup pekerjaan meliputi pembangunan diafragma wall setebal 80 cm, pekerjaan tiang bor beton dengan diameter 800 mm, dan perkerasan beton semen menggunakan paver setinggi 30 cm.
Pembangunan underpass Gatot Subroto akan menambah kapasitas jalan dari semula dua lajur menjadi empat lajur. Dengan dibangunnya underpass ini diharapkan arus lalu lintas dari Kota Medan menuju Binjai maupun menuju jalur Lintas Sumatera Medan-Tebing Tinggi tidak mengalami hambatan atau kemacetan.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sumatera Utara, Junaidi mengatakan demi kelancaran selama proses konstruksi underpass, BBPJN Sumatera Utara terus membangun komunikasi dengan berbagai pihak karena tidak ada penutupan jalan.
“Kami juga menjalin komunikasi dengan Lembaga Adat di sini untuk meminta masukan mengenai ornamen apa yang bisa digunakan, ornamen khas Sumatera Utara, termasuk dukungan dari para stakeholder, dari Pemprov, Walikota, dan instansi terkait. Kami juga memohon bantuan kepada masyarakat agar setelah selesai dapat dijaga bersama,” kata Junaidi. (*)