Turut hadir dalam peresmian, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X, Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, dan Wakil Bupati Boyolali Wahyu Irawan.
Presiden Jokowi mengatakan pembangunan Jalan Tol ruas Kartasura - Klaten bertujuan untuk meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas dari Kota Solo menuju Yogyakarta atau sebaliknya. Selain itu juga memangkas waktu tempuh orang maupun barang serta mengurangi kemacetan jalan nasional Solo - Yogyakarta.
"Dulu seingat saya Solo - Yogyakarta 50 menit tidak sampai, kalau sekarang bisa 3 jam, kadang 4 jam. Dengan adanya Tol Solo - Yogyakarta kira - kita bisa 30 sampai 50 menit karena kita membutuhkan daya saing dan kecepatan waktu yang tidak bisa ditawar lagi," kata Presiden Jokowi.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan dengan selesainya jalan tol Solo - Yogyakarta ruas Kartasura - Klaten juga diharapkan dapat meningkatkan perekonomian dan konektivitas wilayah segitiga emas Jogja, Solo, dan Semarang (Joglosemar) karena akan terhubung dengan Jalan Tol Yogyakarta - Bawen dan Jalan Tol Trans Jawa ruas Semarang – Solo.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Miftachul Munir mengatakan ruas Kartosuro - Klaten sepanjang 22,3 km merupakan bagian dari Jalan Tol Solo - Yogyakarta YIA Kulonprogo dengan panjang keseluruhan 96,57 km. Ruas Tol ini terdiri dari 3 seksi, yakni Seksi 1 Solo - Klaten - Purwomartani (42,3 km), Seksi 2 Purwomartani - Monjali - Sleman (16 km), dan Seksi 3 Gamping - Kulonprogo (38,57 km).
"Untuk ruas ini masih ada pekerjaan pembebasan lahan pada seksi 3 dan kita harapkan konstruksinya semua selesai pada akhir 2027. Pada awal 2025 yang akan datang kita akan selesaikan lagi sekitar 20 km lagi dan akan kita operasikan hingga Purwomartani," kata Munir.
Ruas Tol Kartosura -Klaten mulai dibangun sejak 2021 dengan nilai investasi Rp5,67 triliun yang dikelola oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Jogjasolo Marga Makmur dan kontraktor pelaksana PT Adhi Karya (Persero). Jalan Tol ini merupakan bagian dari jaringan jalan Tol Trans Jawa bagian Selatan-Tengah yang bertujuan untuk meningkatkan perekonomian Pulau Jawa dengan menambahkan kapasitas jaringan jalan Tol di Jawa Tengah dan Yogyakarta dengan total beroperasi 7 ruas sepanjang 342 km.
Hadir mendampingi Menteri Basuki, Direktur Jenderal Bina Marga, Kementerian PUPR Rachman Arief Dienaputra, Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Triono Junoasmono, Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Miftachul Munir, Direktur Jalan Bebas Hambatan, Ditjen Bina Marga Wilan Oktavian, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah-DIY Khusairi. (*)