Notification

×

Iklan

Iklan

Program Sumber Daya Air Tahun 2025, Kementerian PUPR Fokuskan Pemanfaatan Bendungan, Peningkatan dan Rehabilitasi Jaringan Irigasi

Rabu, 04 September 2024 | September 04, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-09-04T11:15:21Z

Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada Tahun Anggaran (TA) 2025 khususnya pada sektor Sumber Daya Air (SDA) difokuskan pada pemanfaatan bendungan, peningkatan dan rehabilitasi jaringan irigasi untuk mendukung swasembada pangan.


Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Bob Arthur Lombogia dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi V DPR RI di Jakarta, Selasa (3/9/2024).


"Program TA 2025 dengan Pagu Anggaran Ditjen SDA sementara sebesar Rp26,53 triliun difokuskan

pada pembangunan

bendungan - bendungan yang sudah dalam tahapan konstruksi (on-going) sebanyak 17 unit bendungan, 2.000 Ha

Pembangunan/Peningkatan

Daerah Irigasi, dan 15.000 Ha

Rehabilitasi Jaringan Irigasi," kata Bob.


Dikatakan Bob, 17 bendungan tersebut yakni Bendungan Rukoh (Aceh), Tigadihaji (Sumsel), Cibeet (Jabar), Cijurey (Jabar),

Cabean (Jateng), Karangnongko (Jateng), Bener (Jateng), Jragung

(Jateng), Bagong (Jatim), Riam Kiwa (Kalsel), Bulango Ulu (Gorontalo), Budong-Budong (Sulbar), Jenelata (Sulsel), Pelosika (Sultra), Mbay (NTT),

Manikin (NTT), dan Way Apu (Maluku). 


"Program TA 2025 juga difokuskan

pada penanganan pasca

bencana dan lokasi rawan

bencana di kawasan

perkotaan, kawasan

strategis, kawasan

perbatasan, dan lain-lain melalui

pembangunan infrastruktur pengendali banjir, lahar gunung

berapi, dan pengaman pantai dengan total panjang rencana penanganan sepanjang 32,5 km ," kata Bob.


Selain itu menurut Bob, pada tahun 2025 Ditjen SDA Kementerian PUPR juga akan berfokus pada penyediaan air baku di kawasan strategis untuk

mendukung swasembada air 

melalui pembangunan, rehabilitasi, dan peningkatan

intake dan jaringan air baku, pembangunan embung dan sumur air tanah, serta

antisipasi kekeringan.


"Program penyediaan air baku tersebut akan dilakukan merata untuk di Pulau Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua," kata Bob. (*)

×
Berita Terbaru Update