Calon Wakil Gubernur Sumbar, Ekos Albar, menebar benih ikan nila di saluran irigasi Nagari Bisati Sungai Sariak, Kecamatan VII Koto, Padang Pariaman, Kamis (24/10/2024). |
Padang Pariaman, MP----- Calon Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Ekos Albar, menebar 3.000 benih ikan nila di saluran irigasi Nagari Bisati Sungai Sariak, Kecamatan VII Koto, Padang Pariaman, Kamis (24/10/2024). Setelah ikan tersebut besar nanti, kata Ekos, masyarakat dapat menangkap dan memakannya. Ia mengimbau masyarakat gemar makan ikan untuk mencegah stunting di kabupaten tersebut.
"Ikan penting sekali bagi anak-anak untuk tumbuh kembang," ujar Ekos.
Ekos menyampaikan bahwa ia bersama calon Gubernur Sumbar, Epyardi Asda, mengusung program Sumbar zero stunting. Menurutnya, masa depan Sumbar terletak pada mutu kesehatan generasi penerusnya.
"Karena itu, pemerintah dan orang tua harus mempersiapkan tumbuh kembang anak agar mampu bersaing dalam kehidupan," tuturnya.
Ekos menyebutkan program Sumbar zero stunting bukanlah sekadar omong kosong belaka. Ia menyebutkan bahwa Epyardi sudah berhasil dan terbukti menjalankan program penurunan angka stunting di Kabupaten Solok.
Berdasarkan hasil survei Status Gizi Indonesia, pada 2021 angka prevalensi stunting di Kabupaten Solok tercatat 40,1 persen. Pada 2022 angka tersebut turun menjadi 24,2 persen. Sementara itu, pada 2023, berdasarkan aplikasi elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM), angka prevalensi stunting Kabupaten Solok tinggal 12,11 persen. Sementara itu, menurut hasil Survei Kesehatan Indonesia 2023, prevalensi stunting Kabupaten Solok 25,4 persen.
"Ke depan, program gemar makan kkan ini akan terus kita gencarkan," ucap mantan Wakil Wali Kota Padang tersebut.
Tebar benih ikan itu, kata Ekos, juga membantu ekonomi warga sekitar dan memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Ia mengapresiasi antuasiasme warga menyambut kegiatan itu.
Pada kesempatan itu Ekos mengajak masyarakat untuk menjaga kekompakan selama berlangsungnya pilkada di Sumbar. Ia mendorong semua elemen masyarakat untuk berpolitik dengan riang gembira.
"Mari kita berpolitik riang gembira. Jangan sampai tidak saling sapa karena berbeda pilihan. Jangan ada perpecahan antar sesama," ucapnya. (*)