Jombang, MP----- Melanjutkan kunjungan kerjanya ke Jawa Timur, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo meninjau modernisasi Daerah Irigasi (DI) Siman di Kabupaten Jombang, Jumat (22/11).
“Hari ini kita melihat digitalisasi irigasi. Teknologi yang dimiliki Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas untuk mengotomatisasi pintu-pintu air, dipasang cctv dan lain sebagainya yang mengatur ketinggian air irigasi, buka tutup pintunya dari sini,” kata Menteri Dody.
Menteri Dody menambahkan modernisasi DI Siman ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi daerah irigasi sehingga air dapat terdistribusikan secara adil dan merata di lahan pertanian.
“Ke depannya akan terus kita tata agar cita-cita luhur Presiden Prabowo untuk swasembada pangan bisa tercapai. Jawa Timur adalah salah satu lumbung pangan nasional, harus sama-sama kita jaga. Alat-alat otomatisasi ini kita jaga bersama, saya mohon bapak-bapak petani bantu kami jaga peralatan,” ungkap Menteri Dody.
DI Siman bersumber dari Waduk Siman yang melayani 23.060 ha lahan pertanian di 3 kabupaten yakni Malang, Kediri dan Jombang. Total panjang saluran primer 62 km dan saluran sekunder 312 km.
Kepala BBWS Brantas Hendra Ahyadi mengatakan luas layanan irigasi DI Siman-Serinjing yang di modernisasi dan digitalisasi seluas 4.525 ha melayani Kabupaten Kediri dan Jombang.
Lingkup pekerjaan modernisasi dan digitalisasi ini di antaranya modifikasi pintu air sebanyak 251 unit, pemasangan actuator sebanyak 286 unit, pemasangan Automatic Water Lever Recorder (AWLR) system sebanyak 125 unit, pemasangan kabel fiber optic sepanjang 126,6 km serta pembangunan ruang Command Center di Jombang.
“Modernisasi DI Siman ini memberi manfaat peningkatan indeks pertanaman (IP) dari 237% menjadi 260%. Di samping itu juga peningkatan produksi padi dan palawija dari semula 50.500 ton menjadi 62.000 ton,” kata Hendra.
Ketua Induk Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA) Kediri Supardi berterima kasih atas modernisasi DI Siman ini. “Alhamdulillah dengan bantuan dari Kementerian PU ini, air bisa terbagi dengan baik dan mengalir sampai ke ujung saluran irigasi. Di musim-musim berat, kami tertolong karena kami tetap bisa menanam. Kami dari petani sangat tertolong dan bisa menanam 3 kali setahun,” tutup Supardi.
Turut hadir mendampingi Menteri Dody Staf Ahli Menteri (SAM V) Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja dan Direktur Bendungan dan Danau Ditjen SDA Adenan Rasyid. (*/B.kompu)