Notification

×

Iklan

Iklan

Raih Predikat Kampus Unggul, UIN Imam Bonjol Padang Menuju Kelas Internasional

Jumat, 08 November 2024 | November 08, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-11-08T06:53:52Z
Dr. Testru Hendra, MAg, Wakil Rektor II UIN Imam Bonjol Padang, dengan media mp, dikantor nya (foto doc-mp)

Padang, MP----- UIN (Universitas Negeri Islam) Imam Bonjol Padang meraih predikat Akreditasi Unggul atau Akreditasi A. Sebagai kampus unggul, kedepan UIN Imam Bonjol Padang ingin mewujudkan kelas internasional. Ini merupakan bentuk kerja keras dan perjuangan panjang kampus UIN Imam Bonjol Padang dalam menjadi universitas unggul berstandar Internasional, kata Dr. Testru Hendra, MAg, Wakil Rektor II UIN Imam Bonjol Padang, dalam sebuah perbincang santai bersama media mp, di Kampus III UIN Imam Bonjol Padang, Rabu 6 November 2024.

Suasana akrab sambil menikmati kopi saat berbincang dengan Dr. Testru Hendra, MAg, Wakil Rektor II UIN IB Padang, dan gedung fakultas berdiri megah diatas bukit dikawasan Sungai Bangek, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat, Rabu 6 November 2024

Seperti apa usaha kampus didalam meraih Predikat Akreditasi Unggul ini, apalagi keberhasilan itu lebih cepat diraih UIN Imam Bonjol Padang dari target sebenarnya pada tahun 2030. Dalam perbincangan tersebut, Testru mengungkapkan bahwa keinginan UIN Imam Bonjol Padang untuk memperoleh Akreditasi Unggul sudah mulai berproses dalam kurun waktu 10 tahun yang lalu. " Alhamdulillah sekarang UIN Imam Bonjol Padang bisa mencapai akreditasi unggul, pencapaian ini 6 tahun lebih cepat dari yang kita targetkan, " kata Putra Canduang, Kabupaten Agam ini.


Diceritakannya, pada diperiode tahun 2015 UIN Imam Bonjol Padang telah meraih nilai 353 sehingga berhasil memperoleh Akreditasi B, sedangkan untuk mencapai Akreditasi A atau Akreditasi Unggul itu, UIN Imam Bonjol Padang harus meraih nilai minimal 361. " Nah dari rencana induk pengembangan tahun 2020 - 2040, nilai itu berhasil kita capai ditahun 2024 ini, kita berhasil unggul, "ucap Testru.


Tentunya UIN Imam Bonjol Padang tidak boleh berpuas diri dengan keberhasilan yang baru capai, karena kedepan UIN Imam Bonjol Padang ditantang mewujudkan kelas internasional. Dan UIN Imam Bonjol Padang sudah mengarah kesitu dimana saat ini telah dirajut kerjasama dengan negara - negara terutama di asia tenggara seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Thailand, Kamboja, dan Vietnam. " Saat ini kita sudah memiliki mahasiswa asing dari negara - negara tersebut, " kata Wakil Rektor yang akrab dengan profesi kuli tinta ini.


Disamping itu, lanjut Testru, Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang, sudah juga melaksanakan pengabdian masyarakat keluar Indonesia, program ini dalam rangka untuk memperkenalkan khasanah kebudayaan Indonesia di dunia luar. Kemudian kampus Islam ternama di Sumatera Barat ini juga juga sudah memberangkatkan mahasiswa untuk KKN di daratan benua Eropa yakni ke Australia, Turkey, dan tahun depan nya ke Belanda. Tujuannya program ini adalah untuk mendorong pengalaman internasional bagi mahasiswa.


Dibalik keberhasilan itu, Testru bercerita ada Indikator yang mendorong Kampus UIN Imam Bonjol Padang lebih cepat memperoleh akreditasi unggul, salah satu nya dilihat dari segi sarana - prasarana yang sudah melebihi standard. Hal itu tidak terlepas dari bantuan dana SBSN tahun 2019 sampai 2022 yang diterima kampus UIN Imam Bonjol Padang dari pemerintah pusat. Karena melalui bantuan dana SBSN itu dapat merobah corak fisik Kampus UIN Imam Bonjol Padang seperti sekarang ini ruang kuliah sudah berstandar baik sekali,  dimana seluruh ruangan kuliah sudah ber AC, dengan fasilitas yang semua nya baru - baru. 


Diceritakan juga, sebelum masuk program SBSN, pada tahun 2015 hingga 2017 kampus UIN Imam Bonjol Padang mendapat dana melalui program ADB sebesar Rp 290 miliar. " Dulu dari tahun 2015 sampai 2017 kita menggunakan bantuan dana ADB, di tahun 2017 ke tahun 2018 sempat berproses mulai dari pengajuan proposal, perbaikan Minutes, study kelayakan, penyusunan dokumen sampai disetujui MOM, tapi akhirnya dibatalkan oleh pihak ADB karena alasan teknis, " ungkap Pria berkulit hitam manis tersebut sembari menambahkan bahwa ada 6 perguruan tinggi di Indonesia ketika itu yang dibatalkan ADB diantaranya UIN Imam Bonjol Padang, UIN Jambi, UIN Lampung, UIN Banten, UIN Surabaya, dan UIN Banjarmasin.


Namun katanya melanjutkan, ketika program ADB dibatalkan, Kementerian Agama menyarankan UIN IB Padang beralih ke program bantuan SBSN. Selanjutnya UIN Imam Bonjol Padang mulai diundang oleh Bapenas untuk memasukkan proposal. " Akhirnya pada tahun 2019, disetujui UIN Imam Bonjol Padang mendapatkan bantuan SBSN dengan nilai yang lebih besar sekitar Rp. 525 milyar lebih. Dana itu diprogramkan untuk pembangunan kampus 3 UIN IB Padang mulai tahun 2019 sampai 2022, " urainya.


Dana SBSN dipergunakan untuk mebiayai pembangunan gedung, penyediaan infrastruktur, peralatan, manajemen konstruksi, mobiler, dan peralatan lainnya. Dengan ada bantuan dana SBSN ini perwajahan kampus UIN IB Padang berubah hingga perbaikan tata kelola. Disamping itu, pelayanan di kampus UIN Imam Bonjol Padang sudah berbasis teknologi digital, semua layanan telah mempunyai aplikasi yang nantinya memberi kemudahan bagi masyarakat untuk mengakses tentang kampus UIN Imam Bonjol Padang. 


Selain itu, kata Testru, kampus UIN IB Padang sudah mempunyai data alumni yang lengkap secara digital. Bahkan UIN IB Padang juga sudah memikirkan bagaimana mahasiswa nanti tertampung didunia kerja. " Ada beberapa fakultas yang mempunyai mitra dengan dunia usaha misalnya perbankan, alumni ekonomi syariah, akuntansi syariah direkrut oleh perbankan, ada juga dibagian ilmu perpustakaan bekerjasama dengan beberapa pustaka didaerah, "ujarnya, menegaskan bahwa semua yang disampaikan itu masuk skor penilaian.


Menurut Testru yang sulit saat ini mempertahan predikat akreditasi unggul yang sudah diperoleh UIN Imam Bonjol Padang, karena predikat seketika bisa dicabut kalau tidak melaksanankan ketentuan misalnya guru besar ada yang pensiun tidak diganti, terus pelayanan yang sudah baik menurun yang hal ini menjadi penilaian nantinya oleh pihak Kementerian yang dilakukan sekali lima tahun.


" Contoh nya Universitas Lambung Mangkurat dari akreditasi unggul turun ke C, karena ada para profesor nya tersangkut kasus jual beli jurnal. Untuk mempertahan predikat unggul, UIN harus memetakan langkah - langkah kedepan menuju kelas internasional tanpa melupakan besik sembilan standar yang dinilai akreditasi itu, " pungkasnya.


Kampus UIN Imam Bonjol Padang sedang mempersiapkan kelas sertifikasi internasional untuk menuju perguruan tinggi ke agamaan yang kompetitif di Asean tahun 2039 dalam membangun masyarakat yang sholeh, moderat, dan unggul. " Nanti di tahun 2039 sertifikasi nya bukan PT lagi, tapi sertifikasi internasional yang dikeluarkan badan akreditasi internasional " tambahnya. 

(Rajo/mp)

×
Berita Terbaru Update