Konstruksi beton tanggung tebing Sungai Batang Anai, di Kabupaten Padang Pariaman, ambruk ke dalam sungai |
Padang Pariaman, MP----- Sudah satu setengah tahun lebih konstruksi tanggul tebing Sungai Batang Anai, di Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Propinsi Sumatera Barat, telah "ambruk", namun sampai sekarang belum ada perbaikan dari pihak Balai Wilayah Sungai Sumatera - V Padang. Masyarakat Desa Tanjung, Korong Sungai Pinang, Nagari DuKu, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, yang berdekatan dengan lokasi sungai Batang Anai, menyebutkan tanggul tebing Sungai Batang Anai terjadi "ambruk" di tahun 2023 yang lalu.
Kondisi dilapangan tanah sekitar konstruksi beton sudah amblas masuk sungai, dan beton sudah ambruk |
Untuk mengetahui informasi lebih lanjut, media mp mengunjungi lokasi konstruksi tanggul tebing Sungai Batang Anai yang "ambruk" tersebut, pada hari Kamis 14 November 2024. Warga yang bermukim disekitar kawasan sungai Batang Anai kepada media mp menyebutkan bahwa tanggul tersebut sudah "ambruk" sejak satu setengah tahun yang lalu, tapi sampai sekarang belum ada dilakukan perbaikan.
Zai warga setempat, menyebutkan bahwa satu hari pasca tanggul tebing Sungai Batang Anai itu "ambruk" pada tahun 2023 lalu, ada satu orang menggunakan sepeda motor, berpakaian kemeja putih dengan celana panjang berwarna hitam datang mengambil foto, setelah itu ia pergi dengan motornya. Kemudian, beberapa hari berikutnya datang rombongan orang menggunakan tiga unit mobil datang kelokasi melihat dan mengambil foto. " Saya tidak siapa mereka. Mereka datang hanya melihat dan mengambil foto saja, kemudian pergi, " kata Zai.
Sementara Bur warga lainnya, menyayangkan lambatnya perbaikan dilakukan mengakibatkan pengikisan tanah disekitar konstruksi tanggul tebing Sungai Batang Anai terus terjadi. Tanah disekitar areal konstruksi tanggul tebing Sungai Batang Anai sudah terban masuk kedalam sungai, sehingga konstruksi beton terlihat seperti menggantung dan sudah mulai miring ke sungai. " Beton yang ada sekarang tinggal menunggu "ambruk", sebab tanah penahan sudah habis dibawa air," kata Bur.
Menurut Bur, kondisi disekitar areal konstruksi tanggul tebing Sungai Batang Anai sudah menimbulkan ke khawatiran warga, sebab air sudah menggerus tanah akses jalan beton yang mengakibatkan jalan beton tergantung dan nyaris putus. Bur berharap, kepada pemerintah untuk segera memperbaiki kerusakan yang terjadi sebelum air merusak bagian lainnya.
Warga juga meminta pemerintah untuk menegur masyarakat yang melakukan penambangan pasir disekitar areal konstruksi tanggul tebing Sungai Batang Anai. Kemudian memasang portal jalan supaya truk tronton tidak lagi masuk melintasi akses jalan masyarakat ini.
" Kita minta pemerintah menegur penambang pasir yang melakukan aktivitas disekitar areal konstruksi tanggul tebing, karena itu bisa berdampak tidak baik. Dan memasang portal jalan supaya truk tronton pengangkut pasir tidak lagi melintasi jalan ini, sebab kondisi jalan sudah tergantung, jika dibiarkan dilintasi truk dikawatirkan jalan ini putus, " kata Zaherman warga lainnya menimpali.
Masyarakat mengatakan, tanda - tanda kerusakan disekitar areal konstruksi tanggul tebing Sungai Batang Anai sudah terlihat sejak tahun 2020 lalu. Tanah dilokasi sekitar konstruksi tanggul tebing Sungai Batang Anai sudah terban masuk kedalam sungai, namun tidak ada perhatian dari pihak terkait hingga ada bagian beton yang patah terjadi pada tahun 2023 lalu (lihat foto-red). " Sebenarnya alam sudah memberi tanda, tanah disekitar lokasi sudah amblas masuk sungai, tapi tidak ada pihak terkait yang segera melakukan perbaikan, akibatnya pada tahun 2023 betonnya, berselang beberapa Minggu kemudian di beberapa titik beton nya "ambruk" masuk sungai, " kata Isar menambahkan.
Masyarakat sangat berharap kepada pemerintah untuk segera melakukan perbaikan pada lokasi tanggul tebing Sungai Batang Anai yang telah rusak, sebab pengikisan tanah terus saja terjadi sedangkan upaya penanggulan guna mengantisipasi kondisi tersebut belum ada dilakukan oleh pihak terkait.
Sementara itu, pihak BWSS-V Padang melalui Kasatker PJPA IAKR, Arlendenovega Satria, ST. M.Eng, yang dihubungi melalui via WhatsApp nya mengatakan bahwa posisinya saat ini sedang diluar Kota Padang. Menanggapi informasi dilapangan itu, Ia menyampaikan bahwa tim dari BWSS-V Padang sudah turun kelapangan dan berkoordinasi untuk ditindaklanjuti.
" Waalaikumsalam Pak, terimakasih informasinya, mohon maaf saya sedang tidak di Padang Pak. Mengenai lokasi tersebut, tim BWS sudah ke lapangan dan sedang dikoordinasi untuk ditindaklanjuti, " jelasnya singkat.
(Dodi. S/mp)