Notification

×

Iklan

Iklan

Terkendala Pekerjaan Proyek Lain, Progres Proyek Dinas PU, Penataan Ruang dan Pertanahan Kota Pariaman Masih "On the track"

Kamis, 28 November 2024 | November 28, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-11-27T23:38:27Z
Potret pembangunan kawasan terintegrasi di Kota Pariaman, Kabid Cipta Karya Rita Oktafianti, ST. MT dan PPTK Irenne Detrina

Pariaman, MP----- Terkendala dengan pekerjaan lainnya tidak membuat progres proyek Dinas PU, Penataan Ruang dan Pertanahan Kota Pariaman, menjadi lambat malah masih "On the track" (berada dalam jalur yang tepat). Sementara proyek lainnya dilokasi yang sama Desa Pauh yakni jenis pekerjaan jalan dan drainase milik Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup Kota Pariaman tidak selesai dikerjakan seratus persen oleh kontraktor dalam masa kontraknya. 


Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai informasi pekerjaan dibawah naungan Dinas PU, Penataan Ruang dan Pertanahan Kota Pariaman tersebut, media mp menemui PPTK (Pejabat Pengelola Teknis Kegiatan) Irenne Detrina, diruang kerjanya, Selasa 26 November 2024. Pada kesempatan itu Irenne Detrina mengatakan, memang ada kesulitan bagi rekanan melaksanakan kegiatannya dilapangan, karena dilokasi yang sama ada juga kegiatan lainnya yang juga sedang dalam proses pengerjaan. 


Namun kondisi dilapangan tersebut tidak mengganggu pada pencapaian hasil pengerjaan, buktinya progres pengerjaan untuk jaringan air minum sudah 75 persen, sedangkan progres pengerjaan sanitasi 72 persen. Sementara, sesuai dengan kontrak kerja, masa pelaksanaan masih panjang sampai tanggal 15 Desember nanti.


Adapun hambatan dilapangan saat dilakukan pengerjaan seperti pemasangan jaringan distribusi air minum, namun pada saat bersamaan pengerjaan drainase juga sedang berjalan. " Kami ingin bekerja tapi tidak bisa, karena dilokasi yang sama juga ada pekerjaan drainase. Bahkan jaringan distribusi air minum kami yang telah terpasang terputus akibat alat berat pada pekerjaan drainase, " kata

Irenne sedikit berkisah.


Hambatan dilapangan tersebut, kata Irenne, membuat hari kerja rekanan jadi tidak maksimal, sehingga dalam bekerja rekanan harus bisa menyesuaikan dengan kondisi dilapangan. " Menyikapi itu, kita terpaksa menyesuaikan kondisi dilapangan, bahkan ada juga pekerjaan dilaksanakan di malam hari seperti pekerjaan tengki septik/penampungan air limbah domestik, " ungkap Irenne.


Namun demikian selaku PPTK, Irenne merasa sedikit lega, sebab kondisi dilapangan saat ini cukup baik, apalagi untuk pengadaan barang dari pabrikan seperti tengki septik semua telah berada dilokasi proyek. Pekerjaan tengki septik ini menelan biaya sebesar Rp. 379 juta, sementara untuk pekerjaan sanitasi sebesar Rp. 837 juta. 


" Pekerjaan kita ini rutin dipantau oleh BPPW Sumbar dan tim monef Kota Pariaman seperti Bapedda, Inspektorat, Ekbang, dan BPKPD.

Secara tim schedule, pekerjaan tidak ada keterlambatan, jadi pihak monef santai - santai saja, jadi tidak perlu kami di push, " ujarnya dengan nada optimis.


Ditemui diruang terpisah, Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PUPR Kota Pariaman, Rita Oktafianti, ST. MT, kepada media mp, menambahkan bahwa ini pembangunan infrastruktur terintegrasi pada kawasan kumuh yang dilakukan upaya percepatan supaya tidak menjadi kawasan kumuh lagi. Makanya di dalam satu kawasan tersebut ada sejumlah aspek yang diperbaiki seperti jalan lingkung, sanitasi, dan pembangunan perumahan sebanyak 51 unit rumah. 


" Program DAK terintegrasi ini baru pertama kali di Pariaman, karena di Kota Pariaman ini ada kawasan kumuh makanya dapat pekerjaan tersebut. Kami dapat kegiatan ini karena ada perubahan nomenklatur, awal nya kegiatan ini diusulkan oleh Dinas Perkim dan LH, sehingga berapa jumlah kawasan kumuh di Kota Pariaman kami belum dapat menjelaskan, karena datanya ada Dinas Perkim dan LH, " kata Rita. 


Pada kesempatan itu, Kepala Bidang Cipta Karya ini menghimbau masyarakat nantinya untuk dapat menjaga insfratruktur yang telah dibangun oleh pemerintah. Dengan adanya pembangunan kawasan terintegrasi ini kawasan kumuh di Kota Pariaman menjadi berkurang. " Pembangunan nya semua dibiayai pemerintah, sehingga dijaga lah aset - aset pemerintah tersebut, " harapnya.


Disamping itu, Kabid yang dikenal akrab dengan profesi wartawan ini juga menghimbau kepada rekanan untuk bekerja tepat waktu, sesuai dengan spek dan mutu yang telah ditentukan. " Kita minta rekanan bekerja sesuai speknya, tepat waktu, serta mutu dan kualitas nya dapat dipertanggung jawabkan, " katanya menegaskan. (Rj/mp)

×
Berita Terbaru Update