Setelah selesai dilakukan perbaikan, dua petugas terlihat memastikan pintu air bendung Ladang Laweh berfungsi baik, terlihat air deras mengalir ke jaringan irigasi (ft.SDABK) |
Padang Pariaman, MP----- Seperti diketahui pasca jebolnya tanggul Bendung Ladang Laweh di Nagari Sicincin, Kecamatan 2 x 11 Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat, telah berdampak kepada 1072 Hektar lahan pertanian masyarakat tidak dialiri air, bahkan peternak ikan air deras ikut merasakan dampak tersebut. Namun setelah dilakukan pekerjaan perbaikan pada tanggul Bendung Ladang Laweh yang rusak oleh Dinas Sumber Daya Air dan Bina Konstruksi (SDABK) Sumbar, sekarang air sudah bisa mengalir ke sawah masyarakat.
Konstruksi pasangan batu yang telah selesai dikerjakan terlihat menambah kokoh bagian tebing dikawasan Bendung Ladang Laweh (ft.SDABK) |
Kabar baik buat masyarakat petani dan peternak ikan di Kecamatan 2 x 11 Enam Lingkung terwujud setelah pekerjaan perbaikan tanggul bendung Ladang Laweh selesai dilakukan oleh rekanan Dinas Sumber Daya Air dan Bina Konstruksi (SDABK) Sumbar, yang ditandai dengan telah di PHO nya pekerjaan beberapa waktu yang lalu. Bahkan pihak terkait sudah melakukan uji coba dengan mengaliri air pada saluran irigasi domana selama terjadi kerusakan jaringan irigasi tidak dapat dialiri air.
Masyarakat terlihat begitu senang mendengar bendung Ladang Laweh kembali berfungsi mengaliri air ke areal persawahan, sebab selama tanggul Bendung Ladang Laweh rusak kebutuhan air untuk pertanian menjadi terganggu. " Kami bersyukur kepada pemerintah Provinsi Sumatera Barat melalui Dinas SDABK nya telah memperbaiki Bendung Ladang Laweh yang sebelumnya rusak akibat bencana alam banjir terjadi beberapa tahun yang lalu, kami tidak lagi kawatir ke sawah karena air sudah mengalir deras di jaringan irigasi, " ucap Samsu petani setempat melontarkan kata syukur saat berbincang dengan media mp, Sabtu, 14 Desember 2024.
Hal senada juga disampaikan oleh Pian, sebab sejak tanggul Bendung Ladang Laweh rusak akibat banjir bandang yang terjadi beberapa tahun lalu itu, usaha peternakan ikan yang digelutinya ikut terdampak, jaringan irigasi yang ada tidak lagi mengaliri air sebagai sumber utama untuk berternak ikan.
" Alhamdulillah bendung Ladang Laweh kembali mengaliri air ke jaringan irigasi, saya berterima kasih sekali kepada pemerintah yang telah memperbaiki tanggul yang rusak, sebab air merupakan sumber utama kami untuk bertani dan berternak ikan, " timpalnya.
Sementara itu, Dinas Sumber Daya Air dan Bina Konstruksi (SDABK) Provinsi Sumatera Barat melalui Kasatker TP.OP, Ibnu Rusydi Syarif, ST. MT, mengatakan bahwa bendung pada DI (Daerah Irigasi) Ladang Laweh yang terletak di Nagari Sicincin, Kabupaten Padang Pariaman, merupakan kewenangan Provinsi Sumatera Barat. Bendungan yang berada di Kecamatan 2 x 11 Enam Lingkung ini mengaliri areal persawahan seluas 1.140 Hektar, namun bencana alam banjir bandang pada tahun 2022 telah menyebabkan terjadinya keruskan pada bangunan utama/bendung irigasi Ladang Laweh, sehingga menyebabkan kekeringan pada 5 Nagari terdampak areal irigasi yang bersumber dari bendung tersebut.
Pada tahun 2024 telah dianggarkan melalui APBD Provinsi Sumbar sebesar Rp. 2,4 milyar untuk penanganan bendung irigasi, dan sesuai perencanaan 2023 anggaran tersebut tidak cukup untuk menangani bendung secara konprehensif. Karena keterbatasan anggaran tersebut, maka urgensi anggaran dimaksimalkan pada perlindungan tebing dan kisdam untuk pekerjaan bendung yang dapat dimanfaatkan sebagai pengalih air ke intake saluran irigasi.
" Pada tahun 2024, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat telah melakukan usulan kepada Pemerintah Pusat melalui APBN kegiatan DAK (Dana Alokasi Khusus) sebesar Rp. 6,3 milyar, dan telah disetujui pusat dan dapat dilaksanakan pada periode semester 1 tahun 2025, dengan item bendung termasuk landsacping yang dapat dimanfaatkan sebagai potensi pariwisata dan menunjang ekonomi masayarakat sekitar khusunya Nagari Sicincin Jorong Ladang Laweh, " kata Ibnu.
(YM/MP)