Jakarta, MP----- Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti didampingi Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman Direktorat Jenderal Cipta Karya, Johannes Wahju Kusumosusanto, dan Direktur Sistem dan Strategi Penyelenggaraan Infrastruktur Permukiman Direktorat Jenderal Cipta Karya, Pandu Gunadi, menerima kunjungan Duta Besar Finlandia untuk Indonesia, ASEAN dan Timor-Timur Pekka Kaihilahti, dan Wakil Duta Besar Finlandia Teemu Laakkonen, di Gedung Utama Kementerian PU, Kamis (5/12/2024). Pertemuan ini diinisiasi oleh Duta Besar Finlandia di Indonesia yang bermaksud untuk melanjutkan kerja sama dengan Indonesia.
Wamen Diana mengatakan, hingga saat ini telah terjalin banyak kerja sama Indonesia-Finlandia dalam sektor smart construction. Salah satunya melalui kerja sama pada sistem smart building, hingga sistem pengelolaan sampah. “Kerja sama Indonesia-Finlandia di bidang infrastruktur diawali dengan kunjungan Menteri Perekonomian Finlandia pada Januari 2024 di Kementerian PU. Kunjungan tersebut memberikan wawasan berharga mengenai keahlian Finlandia dalam digitalisasi,” kata Wamen Diana.
Pada Mei 2024, bertepatan dengan World Water Forum (WWF) ke-10, Kementerian PU melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya juga mengusulkan kolaborasi Indonesia-Finlandia di bidang pengembangan smart building rating code, pelatihan mengenai desain, konstruksi, operasi dan pemeliharaan smart building, penyusunan juknis perencanaan, dan implementasi smart building, Smart Water Management (SWM), dan Proyek Investasi Permukiman Perkotaan yang Layak Huni, Ramah Lingkungan, dan Berketahanan.
“Usulan tersebut ditindaklanjuti melalui serangkaian diskusi antara Direktorat Jenderal Cipta Karya dan Finlandia pada Juni-Oktober 2024. Diskusi membahas mengenai implementasi AWCS dengan memanfaatkan teknologi Finlandia, untuk pembangunan Sumbu Kebangsaan Tahap II, Sumbu Tripraja, dan pembentukan Sistem Proteksi Kebakaran di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Nusantara (IKN),” terang Wamen Diana.
“Terima kasih atas dukungan teknologinya dalam pembangunan IKN. Kami harap pada Februari 2025, seluruh teknologi AWCS dapat segera diimplementasikan untuk mendukung infrastruktur yang telah ditentukan di IKN,” tambah Wamen Diana.
Wamen Diana menjelaskan, terdapat beberapa sektor infrastruktur potensial di IKN yang dapat dijajaki kerjasamanya dengan Finlandia. Seperti misalnya, smart water dan smart transportation, irigasi dan bendungan yang menjadi prioritas pemerintahan saat ini, fire protection, drainase, hingga jalan nasional dan jalan tol. Kerja sama di sektor-sektor tersebut dapat dilakukan dengan pendanaan skema pinjaman atau B2B.
“Kami sangat senang dengan diskusi kali ini. Diskusi dapat ditindaklanjuti secara detail, dimulai dengan green and smart transportation di Jakarta dan wilayah lainnya, karena sektor jalan memerlukan sistem monitoring digital terintegrasi untuk pemantapan jalan, hingga gardu-gardu pembayaran tol. Terutama di masa menjelang libur Natal dan Tahun Baru serta libur Lebaran,” tambah Wamen Diana.
Dubes Finlandia untuk Indonesia, ASEAN dan Timor-Timur, Pekka Kaihilahti menyatakan, Pemerintah Finlandia turut senang dapat berkontribusi kepada Indonesia dalam sektor konstruksi, serta berharap dapat memberikan kontribusi yang lebih besar bagi Indonesia. “Kerja sama AWCS yang sedang dilaksanakan di IKN diharapkan dapat dikembangkan dan diperluas di kota-kota lainnya. Salah satu bentuk kerja sama yang dapat diberikan FInlandia terkait sistem pengelolaan air limbah dan sampah,” kata Dubes Pekka.
Pemerintah Finlandia juga menyambut baik potensi kerja sama yang dapat dilakukan di masa mendatang. Detail kerja sama dan rencana implementasi nantinya dapat dibahas langsung dengan Tim Ahli Finlandia yang ada di Indonesia.
“Selama beberapa tahun terakhir, Indonesia berkembang dari lower middle income country menjadi upper middle income country. Sehingga Indonesia tidak lagi dapat menerima pinjaman lunak. Namun, Finlandia mempunyai bank pembiayaan (credit agency) milik Pemerintah yang dapat membiayai proyek dengan suku bunga rendah, dengan credit worthiness yang terbaik di Kawasan Eropa,” kata Dubes Pekka.
“Terima kasih atas kerja sama yang telah terjalin. Kami harap kerja sama dan komunikasi ini dapat terus berlanjut di masa depan. Setelah ini, kami akan segera mengagendakan diskusi lanjutan mengenai infrastruktur antara kelompok kerja teknis Indonesia-Finlandia, sehingga dukungan kami akan lebih jelas dan tepat,” tandas Dubes Pekka. (*/B.kompu)