Notification

×

Iklan

Iklan

Kartu KIS Masyarakat Ditolak Rumah Sakit, Kadis DKK Padang Menghindar Dikonfirmasi Wartawan ?

Selasa, 07 Januari 2025 | Januari 07, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-01-07T08:08:31Z
Plang merek bertuliskan nama Kepala Dinas dr. Srikurnia Yati sedang menaiki mobil dinasnya

Padang, MP----- Kartu Indonesia Sehat atau biasa disebut KIS, merupakan sebuah program layanan kesehatan berobat gratis bagi masyarakat golongan kurang mampu yang dihadirkan oleh pemerintah. Tujuannya supaya masyarakat golong tidak mampu bisa mendapat layanan kesehatan  yang baik dan pengobatan gratis pada fasilitas kesehatan pemerintah.


Namun akhir - akhir ini timbul kebingungan dan kekawatiran dikalangan masyarakat kurang mampu sebagai pemegang kartu KIS tersebut, ketika mengetahui dari petugas dilayanan fasilitas kesehatan pemerintah bahwa kartu KIS nya tidak bisa dipergunakan lagi. Dan peristiwa itu terjadi saat masyarakat golongan kurang mampu ini melakukan pengobatan pada layanan fasilitas kesehatan di rumah sakit pemerintah di Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat.


Untuk mengetahui sikap Pemerintah Kota Padang di dalam menyikapi permasalahan yang dihadapi masyarakat kurang mampu pemegang kartu KIS, media mp mendatangi kantor Dinas Kesehatan Kota Padang guna mendapati keterangan langsung dari dr. Srikurnia Yati Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Padang, pada Senin 6 Januari 2025. Kepada Security Kantor DKK Padang, bernama Rek Suryadi, wartawan mp menyampaikan maksud kedatangannya untuk bertemu dengan Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang untuk keperluan konfirmasi berita. Sembari berjalan mengiringinya melangkah menuju lantai dua, security tersebut mengatakan kepada wartawan mp bahwa Kepala Dinas sedang melakukan rapat dengan sejumlah kabidnya. 


Belum sampai berakhir melangkah ke ujung anak tangga lantai dua, dipertengahan tangga sejumlah ASN mulai nampak menuruni tangga. Spontan security berujar kepada wartawan mp bahwa rapat baru saja selesai, sambil terus  melangkah menuju ruang Kepala Dinas. 


Diruang tersebut, security nampak berbicara dengan orang ASN yang merupakan sesprinya Kepala Dinas, sejurus kemudian ASN tersebut mengatakan kepada wartawan mp bahwa Kepala Dinas akan pergi keluar kantor, sambil berjalan keluar ruangan hendak memberitahukan kepada Kepala Dinas ada wartawan yang ingin menemui nya.


Tidak lama berselang di lorong kantor, dr. Srikurnia Yati keluar dari pintu salah satu ruangan yang terlihat habis melakukan komunikasi dengan sesorang via kontak Handphone. Namun Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang ini nampak terkesan bersikap kurang menggubris permintaan wartawan yang hendak minta konfirmasi berita kepadanya.


" Maaf ya pak saya mau ke kantor BPJS Padang, saya sudah ditunggu  ada acara dikantor BPJS, " katanya sembari berjalan menuju anak tangga, ia sempat bertanya kepada wartawan nama media nya.


Sambil mendampinginya turun berjalan menuju kelantai bawah, Kepala DKK Padang ini kembali  mengucapkan kata maaf karena tidak bisa melayani kedatangan wartawan. " Maaf saya harus buru - buru keluar, karena sudah ditunggu di kantor BPJS Padang, maaf ya pak tidak bisa meladeni, " katanya lagi.


Dilantai bawah gedung Dinas Kesehatan Kota Padang, wartawan mencoba kembali menanyakan kepada dr. Srikurnia Yati kapan bisa Ia dikonfirmasi, dijawabnya belum bisa dipastikan karena sekarang sudah ditunggu acara dikantor BPJS Padang. " Maaf ya pak, saya belum bisa memastikan nya sekarang, karena sudah ditunggu dikantor BPJS Padang, " ujarnya santai tanpa memberi jawaban pasti Ia berjalan menuju mobil dinasnya. 


Melalui Reza Hadi Saputra staf Humas Kantor BPJS Kesehatan Padang, diperoleh informasi memang ada pertemuan Kepala Kantor Cabang BPJS Kesehatan Padang dengan Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang dengan sejumlah ASN terkait lainnya. Benar saja, sedang dalam suasana berbincang dengan Reza, beberapa  orang ASN terlihat mulai berjalan keluar, dari salah seorang ASN didapat informasi bahwa dalam pertemuan itu ada Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang, dr. Srikurnia Yati.


Bahkan sejurus kemudian Kepala DKK Padang tersebut juga terlihat berjalan keluar dengan ASN lainnya, saat disapa Kepala DKK Padang dengan bangganya mengatakan bahwa dirinya tidak berbohong. " Benarkan saya ada acara dikantor BPJS, " katanya sembari berjalan ke arah pintu menuju keluar gedung.


Saat ditanya apakah Ia sudah bisa  dimintai konfirmasi, Kadis DKK Padang ini kembali terkesan menghindar. " Belum pak saya masih ada perlu, lain waktu saja, " kata Srikurnia Yati.


Namun aneh, Kadis DKK Padang tersebut tidak langsung pergi meninggalkan kantor BPJS Kesehatan Padang, malah beberapa menit ia terlihat berbincang santai dengan ASN lainnya dipelataran parkir kantor, bahkan berselang ketika itu, dr. Srikurnia Yati beserta beberapa ASN terlihat didepan pintu hendak masuk kembali, namun urung dilakukan kawatir nanti Ia diwawancarai oleh wartawan. " Jangan disini, nanti ditanya sama wartawan, " katanya sambil mengajak ASN lainnya keluar.


Sementara itu, peristiwa ini mendapatkan kritikan tajam dari Bader Syamsu Tim Investigasi Lembaga Reclassering Indonesia (LRI) Wilayah Sumatera Barat. Bader Syamsu mengecam sikap dr. Srikurnia Yati, Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang tersebut, yang menghindari wartawan yang hendak melakukan konfirmasi berita sesuai tugas dan fungsinya.


" Ini prilaku kurang baik yang diperlihatkan oleh seorang Kepala Dinas, masa menghindar seperti itu ketika ditanya wartawan, apalagi yang ditanya oleh wartawan itu berkaitan dengan tugasnya sebagai Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang, " kata Bader.


Program kesehatan gratis bagi masyarakat golongan kurang mampu telah menimbulkan keresahan ditengah masyarakat, sebab tiba - tiba kartu KIS nya tidak aktif saat digunakan untuk berobat,  hal inilah yang harus dijawab dan dijelaskan kepada publik oleh Dinas Kesehatan Kota Padang selaku instansi terkait di pemerintah dengan cara dan prilaku yang baik. Namun sebaliknya Ia malah begitu  santai bersikap sehingga telah menimbulkan anggapan bahwa Ia telah berhasil menjauhi diri dari kejaran wartawan.   


Untuk itu, aktivis dan tokoh kritis Sumatera Barat ini berharap kepada Walikota Padang terpilih Bapak H. Fadly Amran, B.B.A Datuak Paduko Malano, menata ulang kembali pemerintahan, terutama menata prilaku pejabat kepala dinasnya sesuai visi dan misi yang disampaikan pada masa kampanye yakni nya akan mewujudkan Pemerintahan Kota Padang kedepan yang clean government (Pemerintahan yang bersih dan berwibawa dan good governance (Pemerintahan yang baik dan bersih). " Prilaku Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang ini tidak mencerminkan sosok melayani masyarakat, bahkan juga tidak sesuai visi dan misi Bapak Walikota Padang terpilih, kita berharap hal ini menjadi perhatian serius bapak Walikota, " katanya. (RJ/mp)

×
Berita Terbaru Update