Notification

×

Iklan

Iklan

Terkait Buku LKS Disekolah, Kadis Himbau Kepsek Bisa Melayani Keluhan Walimurid Dengan Baik, Terutama Golongan Kurang Mampu

Jumat, 24 Januari 2025 | Januari 24, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-01-24T08:28:32Z
Yopi Krislova, SH. MM, Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang, berkesempatan berfoto dengan kru media mp, dikantor nya, Rabu 22 Januari 2025

Padang, MP----- Program - program unggulan Waliko - Wakil Walikota Padang Terpilih Periode 2024 - 2029, Fadly Amran dan Maigus Nasir, dinantikan masyarakat realisasi nya dalam tahun ini. Dinas Pendidikan Kota Padang salah satu OPD menyatakan siap melaksanakan program Waliko dan Wakil Walikota Padang Terpilih tersebut, seperti menyelenggarakan baju seragam dan buku LKS gratis disekolah SD dan SMP di Kota Padang pada tahun ajaran 2025 - 2026 mendatang.


" Ini program Walikota Padang  Terpilih yang menggratiskan baju seragam dan buku LKS bagi siswa  kurang mampu di Kota Padang, dan kita sudah siap melaksanakan nya pada tahun ajaran 2025 - 2026 ini. Kami akan hitung - hitung anggaran nya, mudah - mudahan ini bisa meringankan beban orang tua terhadap kebutuhan anak nya disekolah, " Kata Yopi Krislova SH. MM, Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang, dikantor nya, kepada wartawan, pada Rabu (22/1/2025).


Pada kesempatan itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang ini juga menyinggung soal buku LKS disekolah yang mendapat sorotan masyarakat. " Saya menghimbau guru dan kepala sekolah dapat menyikapi keluhan masyarakat ini, dan memberikan pendidikan yang layak bagi murid - murid nya di sekolah, terutama bagi murid yang tidak mampu, " kata Yopi.


Sesuai Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016, buku LKS merupakan alat bantu mengajar, oleh sebab itu jangan dipaksakan kepada murid untuk membelinya. " Kami berharap kepada guru dan kepala sekolah jangan ini menjadi satu hambatan, satu tantangan bagi mereka (murid-red) mendapatkan akses pendidikan yang layak, jangan dikaitkan dengan rapor maupun nilai disekolah, itu tidak boleh, " tegas Kepala Dinas ini.


Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang ini mengajak guru dan kepala sekolah dapat melayani masyarakat dengan baik. " Kita ini adalah pelayanan dibidang  pendidikan, masyarakat yang ingin mendapatkan akses pendidikan, akses informasi disekolah wajib kita layani, tentu dengan yang santun dengan sopan, kalau ada persoalan tolong dikomunikasikan dengan baik, " pintanya.


Seiring dengan informasi yang luas diterima oleh masyarakat, persoalan jual beli buku LKS di sekolah - sekolah telah mendapat perhatian dari masyarakat. Oleh sebab itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang selalu mewanti - wanti guru dan kepala sekolah nya untuk melayani masyarakat dengan baik terutama bagi siswa yang tidak mampu.

Dra. Sofianti, Kepala SD Negeri 53 Kampung Jambak, saat berdiri didepan gerbang dan pagar sekolah yang dibangun dalam era nya memimpin pada tahun 2024

Sejauh mana pihak sekolah menyikapi himbauan Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang mengenai keluhan masyarakat tentang buku LKS ini ?. Media mp melakukan dialog langsung dengan Dra, Osfianti Kepala SD Negeri 53 Kampung Tanjung, Kelurahan Patipuah Panjang, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Propinsi Sumatera Barat. 


Menjawab pertanyaan wartawan, Dra. Osfianti Kepala SD Negeri 53 Kampung Jambak menyampaikan bahwa buku LKS di sekolahnya tidak ada pemaksaan maupun penekanan, karena diberikan sesuai keinginan siswa dan wali murid. 


Dengan posisi sekolah yang berada ditengah lingkungan masyarakat golong menengah ke bawah, pihak sekolah dituntut jeli menyikapi kebutuhan wali murid. " Kalau mereka butuh, mereka bisa,  silahkan, sekolah tidak memberikan paksaan, tidak memberikan batasan, tapi mampu dan tidak mampu itu mereka yang mengetahui nya, " kata Osfianti.


Menjawab kekawatiran wali murid, kalau anaknya tidak membeli atau memiliki buku LKS yang diadakan disekolah, bisa berdampak pada pelajaran serta nilai anak nya,  kepala sekolah menjelaskan bahwa LKS bukan sesuatu untuk menampilkan keberhasilan anak, hanya sebuah proses. Karena disekolah, anak - anak yang tidak memiliki buku LKS bisa berkolaborasi belajar dalam lokal dan berdiferensiansi.


" Kalau tidak ada buku LKS nanti anak kesulitan belajar, nilai nya rendah atau tidak dapat nilai, bukan seperti itu penekanannya disekolah, mereka bisa berkolaborasi didalam lokal, mereka berdiferensiansi, inilah yang kita tekankan kepada guru disekolah, " jelasnya.


Kondisi siswa secara ekonomi, kemampuan, dan sosial tidak sama, makanya walikelas dan guru harus bisa menyikapi dan membilah apa yang harus diberikan kepada murid, apa yang harus berdiferensiasi kan. " Ini memberikan masukan yang positif, baik anak yang kurang mampu, anak yang rendah iQ nya, mereka akhirnya bersama didalam lokal,  itu yang saya tekankan disekolah, " urai nya.


Komunikasi dan pendekatan yang dilakukan kepada murid, walimurid, dan lingkungan di sekitar sekolah menjadi salah satu kunci, program pendidikan dan kegiatan yang dibuat di sekolah yang dipimpinnya, bisa diterima dan berjalan dengan baik. " Satu tahun saya disini, pertama sekali saya lakukan pendekatan dan membangun komunikasi dengan guru, murid, walimurid, sampai dengan warga dilingkungan sekitar sekolah, Alhamdulillah berkat pendekatan serta komunikasi yang baik, program kita disekolah bisa diterima dan berjalan, " bebernya.


" Penekanan sikap dan karakter itu yang saya robah pada saat saya disini, sehingga apa - apa yang kita sampaikan kepada wali murid itu dapat diterima dengan baik, " katanya.   (Rj/mp)

×
Berita Terbaru Update