![]() |
Tidak selesai dikerjakan, dana pembangunan drainase cair 100 persen, kondisi fisik sekarang Rabu 26 Februari 2025, drainase yang dibangun tahun 2024 |
Pariaman, MP----- Pembangunan drainase dikawasan pertanian masyarakat di Korong Padang Kunik, Nagari Buayan Lubuk Alung, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, mendapat perhatian masyarakat. Pasalnya pembangunan drainase pada tahun anggaran 2024 dengan dana Rp. 127, 9 juta lebih, panjang drainase 148 meter tidak selesai dikerjakan dalam masa 30 hari kalender, sementara dananya telah cair 100 persen, anehnya ketika mendapat sorotan dari masyarakat pada bulan Februari 2025 ini sisa pekerjaan tahun 2024 kembali dikerjakan ?.
![]() |
Kantor Wali Nagari Buayan Lubuk Alung di jalan lintas Padang - Bukittinggi |
" Sudah mendapat sorotan masyarakat baru perangkat nagari berjanji mengerjakan lagi sisa pekerjaan tahun 2024 pada tanggal 15 Februari tahun 2025 ini, janjinya kemaren ( 15 Februari-red ) menyelesaikan sisa pekerjaan itu, tapi baru hari ini (Rabu 26 Februari-red) ada orang bekerja," kata Rio warga Nagari Buayan Lubuk Alung, kepada wartawan dilokasi drainase Padang Kunik, Rabu 26 Februari 2025.
Masyarakat melihat ada yang ganjil dalam pembangunan drainase ini, karena sudah lewat tahun anggaran pekerjaan tidak juga selesai 100 persen, sementara dana pembangunan sudah cair 100 persen. " Kami tidak ingin pembangunan ini dibuat semena - mena oleh perangkat nagari, sebagai penyelenggara mereka harus taat dan patuh dengan peraturan pemerintah karena ini menyangkut uang negara, jadi kami berharap kepada pihak terkait untuk mengusut kejanggalan ini supaya pembangunan kedepan lebih baik, " kata Imam Akbar menambahkan.
Dari pantauan media mp beserta tim di lokasi pembangunan drainase Padang Kunik, Rabu 26 Februari 2025, terlihat secara fisik bangunan drainase sudah mulai rusak diantaranya dinding saluran sudah retak - retak, pasangan batu ada yang terlepas, bagian bawah yang belum dilantai semen sudah tergerus air, kondisi tersebut dikawatirkan drainase tidak akan bertahan lama.
Salah seorang pekerja yang ditemui sedang istirahat dekat lokasi drainase, mengaku bernama An mengatakan ada sekitar 75 meter lagi yang dikerjakan. Menurutnya butuh waktu satu Minggu menyelesaikan pekerjaan nya. " Ada sekitar 75 meter lagi yang di plaster dan di aci pakai semen, paling satu Minggu ini selesai, " katanya, Rabu 26 Februari 2025.
Dilokasi tersebut, Yoga TPK Korong Padang Kunik mengatakan drainase yang dibangun dengan panjang 148 meter sudah sesuai, hanya saja tinggal sedikit lagi pekerjaan yang harus diselesaikan seperti pengacian, sekarang ( Rabu 26 Februari-red) sudah mulai dikerjakan. Menyinggung soal penggunaan anggaran yang telah cair 100 persen sedangkan pekerjaan belum selesai Yoga tidak bisa menjelaskan, menurut hal tersebut bisa ditanyakan nanti kepada Wali Korong.
Sementara itu, Adrianof Bamus Nagari Buayan Lubuk Alung mengatakan sudah sering menyampaikan keluhan masyarakat kepada Wali Korong. " Saya sebagai Bamus hanya sebatas menyampaikan nya kepada Wali Korong, " kata Adrinof.
Ditemui dikantor Wali Nagari Buayan Lubuk Alung, Afrinaldi Wali Korong Padang Kunik, Nagari Buayan Lubuk Alung, Kecamatan Batang Anai, yang dikonfirmasi wartawan tidak membantah bahwa Pembangunan Drainase Korong Padang Kunik sepanjang 148 meter yang menggunakan anggaran tahun 2024, yang dikelolanya secara fisik belum selesai dikerjakan 100 persen, sementara anggaran pembangunan telah dicairkan 100 persen. " Memang pekerjaan belum selesai seratus persen dan anggaran nya sudah habis digunakan untuk membiayai pekerjaan dan pajak, " kata Afrinaldi.
Dikatakannya, belum selesai pekerjaan sampai sekarang karena banyak kendala dilapangan diantaranya kondisi cuaca yang membuat lambat memulai pekerjaan, kemudian masyarakat terlalu banyak memaksa ingin bekerja sementara yang dikerjakan hanya sedikit, hal ini menggangu kelancaran pekerjaan, sehingga banyak hari kerja yang molor dan berdampak pada lambatnya realisasi pekerjaan.
Masalah lainnya terhadap kondisi lapangan berada dilokasi berawa, yang mengakibatkan banyak menghabiskan bahan dan material, namun masalah dilapangan itu diakuinya tidak ada dokumen tertulis untuk bahan laporan pertanggung jawaban secara teknis dan administrasi.
Sementara kondisi fisik pekerjaan yang terlihat belum rampung itu telah memicu pertanyaan dari masyarakat, sedangkan anggaran pembangunan telah dicairkan 100 persen, namun sekarang (tahun 2025-red) pekerjaan (tahun 2024-red) yang terbengkalai itu kembali dilanjutkan, dari manakah sumber anggaran diambilkan ? Afrinaldi mengatakan bahwa untuk pekerjaan yang dilakukan hari ini dananya diupayakannya sendiri guna menyelesaikan sisa pekerjaan.
Sekretaris Nagari Buayan Lubuk Alung Agung Eko Putra, membenarkan nya juga bahwa pekerjaan nya memang belum selesai seratus persen sedangkan anggarannya sudah cair seratus persen. Oleh sebab itu Wali Korong Padang Kunik selaku Ketua Tim Pengelola Kegiatan (TPK) diminta menyelesaikan pekerjaan yang belum selesai itu.
Secara teknis, pekerjaan tidak selesai dilaksanakan seratus persen sementara anggaran sudah habis, apakah ini tidak melanggar aturan ? Dijawab oleh Agung Eko Putra jelas melanggar aturan. Agung mengatakan, ketika Inspektorat Daerah Kabupaten Padang Pariaman datang ke Kantor Wali Nagari Buayan Lubuk Alung, hal ini juga sudah dijelaskan, dan Inspektorat juga minta untuk menyelesaikan pekerjaan.
" Rencana nya pekerjaan mulai dilakukan pada tanggal 15 Februari kemaren, tapi baru hari ini (Rabu 26 Februari-red) bisa dikerjakan, seperti yang disampaikan Inspektorat tentunya kita minta wali korong selaku ketua TPK menyelesaikan pekerjaan itu, " katanya.
Pj Walinagari Buayan Lubuk Alung Dani Berta yang dikonfirmasi, mengakui pekerjaan tersebut belum selesai 100 persen dikerjakan pada tahun 2024. Ia mengakui bahwa ini terjadi akibat kelalaian dari pihaknya dalam mengontrol dan mengawasi pekerjaan. Inspektorat juga telah mengarahkan untuk menyelesaikan pekerjaan, sekarang pekerjaan itu sedang dilakukan.
Inspektorat Turunkan Tim Auditor
Kepala Inspektorat Kabupaten Padang Pariaman, Hendra Aswara, S.S, akan menurun tim auditor menindaklanjuti pembangunan drainase di Korong Padang Kunik, Nagari Buayan Lubuk Alung, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, yang tengah disorot masyarakat. Pembangunan drainase yang menggunakan anggaran tahun 2024 tersebut mestinya selesai pengerjaan nyatanya sampai sekarang (bulan Februari tahun 2025-red) belum juga selesai dikerjakan 100 persen, sementara anggaran untuk biaya pembangunan sudah dicairkan 100 persen alias telah habis digunakan.
" Saya belum mengetahui hal itu, nanti kita akan bentuk tim guna menindaklanjuti nya. Sebelum ada hasil audit, kita belum bisa mengambil keputusan terhadap penggunaan dana desa tersebut, " kata Hendra.
Untuk diketahui, darinase pada lahan pertanian bermanfaat untuk memperbaiki lingkungan tanah, mengurangi genangan air, dan mencegah banjir. Drainase juga dapat membantu mengendalikan erosi tanah dan kerusakan bangunan, namun tujuan dari pembangunan drainase tersebut tidak akan tercapai jika pengerjaan drainase tidak mengacu pada rencana teknis.
Masyarakat berharap pihak terkait menyikapi pembangunan drainase yang telah menghabiskan dana 127,9 juta lebih tersebut, namun pekerjaan fisiknya tidak selesai dikerjakan 100 persen. Turunnya inspektorat kelapangan menegaskan bahwa lembaga auditor pemerintah daerah begitu respon terhadap dugaan penyimpanan keuangan negara pada pembangunan infrastruktur, dan memberikan sanksi sesuai aturan bagi oknum yang melanggar ketentuan hukum. Kedepan diharapkan penyelenggara pemerintahan ditingkat nagari mematuhi ketentuan dan peraturan yang berlaku, sehingga pembangunan drainase di Padang Kunik ini tidak lagi terjadi. (Rj/*)