Bukittinggi, MP----- Belum seratus hari dilantik Walikota Bukittinggi Ramlan Nurmatias mendapati banyak persoalan dalam tata kelola pemerintahan sebelumnya, dari masalah Kebersihan, keindahan dan ketertiban (K3) dan Padagang kaki Lima (PKL) di pelataran Jam Gadang, ditambah masalah bergesernya wilayah Bukittinggi 100 hektar.
Yang mengejutkan warga Kota Bukittinggi, Pemda kota Bukittinggi terhutang pada BPJS kesehatan sebesar 2,5 Miliar
Dalam pertemuan dirumah dinas terungkap Walikota Ramlan Nurmatias menyampaikan,
“Kemaren saya didatangi oleh BPJS Kesehatan di kantor,” kata Ramlan.
“BPJS kesehatan menyampaikan kepada saya, Pemerintahan kota Bukittinggi terhutang ke BPJS, 2,5 Miliar, kalau tidak dibayar akan diputus,” Ungkap Ramlan
Wali kota perintahkan pada Asisten tiga,
“Minggu ini wajib dibayar, karena akan teraniaya 25 ribu warga,” Tegas Ramlan
Ditempat terpisah, dikantor BPJS Kesehatan Kepala Cabang BPJS kesehatan, Elinda Rahayu didampingi, Gusni Merdekawati dan Randy Giovanny menyampaikan,
“Kemaren kami menemui Walikota dikantornya dan melaporkan perkembangan kerjasama Pemda Kota Bukittinggi dan BPJS Kesehatan,” katanya.
Dalam pertemuan terungkap, pemerintahan Pemda Kota Bukittinggi terdahulu terhutang,
“Dari bulan November 2024 sampai Maret 2025 selama lima bulan,” Ungkap Elinda.
“Sampai sekarang kartu BPJS masih aktif dan Wali kota berkomitmen akan membayarkan 500 juta,” Pungkas Elinda. (ms/*)
