Padang, MP----- Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Bidhumas) Polda Sumbar Kombes Pol Susmelawati Rosya yang didampingi oleh Dirlantas Polda Sumbar Kombes Pol Dwi Nur Setiawan memimpin Konferensi Pers Operasi Ketupat Singgalang 2025. Konferensi Pers ini mencakup pelaksanaan operasi yang digelar selama 14 hari, dari mulai tanggal 26 Maret hingga 8 April 2025.
Dalam keterangan yang disampaikan oleh Dirlantas saat digelarnya konferensi Pers pada Kamis (10/4/2025), di Mapolda Sumbar mengatakan bahwa operasi ketupat singgalang 2025 terutama untuk arus lalu lintas berjalan lancar tanpa adanya kendala apapun, baik itu di jalur Sitinjau Lauik, dan begitu juga Padang menuju Bukittinggi.
Kombes Pol Dwi Nur Setiawan menyampaikan, pada hari ke 2, 3, dan 4 setelah Hari Raya Idul Fitri, ada perlambatan arus lalu lintas di wilayah Padang menuju Bukittinggi. Hal itu terjadi karena masyarakat yang akan melaksanakan wisata. Selain itu ada juga perlambatan arus lalu lintas di SPBU Sincincin, dikarenakan masyarakat yang akan mengisi BBM antrian kendaraannya hingga ke badan jalan.
Sedangkan untuk kendaraan pemudik yang masuk ke Sumatera Barat sebelum hari Hari Raya Idul Fitri terpantau landai (sepi), tingkat kendaraan tidak terlalu padat seperti sebelum tahun sebelumnya.
"Hal itu dikarenakan adanya kebijakan pemerintah, yaitu Work From Anywhere (WFA) dan Work From Home (WFH). WFA dimulai dari tanggal 21 atau 24 Maret, dimana anak sekolah sudah libur sehingga kegiatan mudik tersebar," kata dia.
"Pada tanggal 21 Maret sudah mulai ada kegiatan mudik bersama, dimana masyarakat yang pulang kampung menuju ke Sumatera Barat. Proses kendaraan yang keluar masuk ke Sumbar terbagi, tetapi setelah Hari Raya Idul Fitri, terjadi kepadatan arus lalu lintas pada Sabtu, 5 April 2025," imbuhnya.
Saat Operasi Ketupat Singgalang, juga dilaksanakan kegiatan one way untuk jalur Padang - Bukittinggi pada tanggal 28, 29, dan 30 Maret 2025. Hasilnya, kendaraan terlalu landai, sehingga lancar dan tidak ada kendala apapun.
"Untuk arus balik yang dilaksanakan pada tanggal 4, 5, dan 6 April 2025, memang ada kepadatan pada tanggal 4 dan 5 April 2025," kata Kombes Pol Dwi Nur Setiawan.
Ia menjelaskan, untuk peningkatan arus lalu lintas hanya terjadi di Kota Padang dan Kota Bukittinggi, dimana masyarakat yang sedang berlibur lebaran untuk ke lokasi objek wisata.
Namun, untuk arus lalu lintas terjadi penurunan terhadap kendaraan yang menuju ke Sumatera Barat. Ditlantas Polda Sumbar mencatat kendaraan yang masuk dari Riau melalui Kabupaten Lima Puluh Kota pada tahun 2024 sebanyak 45 ribu, sedangkan pada 2025 hanya 28.931 kendaraan.
"Kendaraan mudik yang masuk melewati Dharmasraya tahun 2024 sebanyak 28 ribu, dan 2025 sebanyak 10 ribu kendaraan. Untuk kendaraan masuk dari arah Bengkulu atau perbatasan Pesisir Selatan, pada tahun 2024 tercatat sebanyak 3.719, dan tahun 2025 sebanyak 2.553 kendaraan," jelasnya.
Untuk total kendaraan yang masuk ke Sumbar pada tahun 2024 sebanyak 83 ribu, terjadi penurunan pada 2025 menjadi 47 ribu kendaraan. Jadi, turun sekitar 50 persen, karena adanya pulang basamo.
Selain itu, dikarenakan data tersebut dihitung dari dimulainya kegiatan Operasi Ketupat Singgalang 2025 dilaksanakan, pada 26 Maret 2025. Sedangkan libur sudah dimulai dari tanggal 21 Maret 2025. Oleh karena itu, dari tanggal 21 sampai 25 Maret tidak terdata.
"Hal itu karena terhitung saat Operasi Ketupat tanggal 26 Maret 2025, bisa jadi ada peningkatan dari tanggal 21 sampai 25 Maret 2025. Turunnya mungkin karena mereka sudah melakukan mudik lebih dulu, karena adanya WFA dan WFH," katanya.
Sementara itu, untuk kasus kecelakaan terang Dirlantas, Polda Sumbar mencatat 108 kecelakaan lalu lintas terjadi selama operasi khusus Lebaran 2025 yang dilaksanakan sejak 26 Maret hingga 8 April 2025.
"Selama operasi berlangsung ada 108 kecelakaan lalu lintas yang terjadi, angka ini meningkat jika dibandingkan dengan tahun lalu," tutup Dirlantas. (*/Tbn)